Ribuan warga Palestina mengungsi lagi saat Israel perintahkan evakuasi

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Menurut para saksi, ribuan pengungsi Palestina mulai meninggalkan wilayah mereka di timur Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah menyusul perintah evakuasi baru dari Israel.

Daerah tersebut sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman” bagi warga sipil, namun tentara Israel telah memerintahkan penduduk untuk meninggalkan daerah tersebut menjelang operasi militer baru di sana.

Juru bicara militer Israel Avichai Adrei mengatakan beberapa lingkungan di Deir al-Balah kini dianggap sebagai “zona pertempuran berbahaya”.

Adraee meminta warga untuk bergerak ke arah barat menjelang serangan yang akan datang di wilayah tersebut.

Menurut para saksi mata, peringatan tersebut memaksa ribuan warga sipil mengungsi dengan berjalan kaki, membawa tas kecil dan beberapa barang penting seperti selimut, alas tidur dan sejumlah makanan.

Pekan lalu, Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengumumkan bahwa Israel telah mengurangi apa yang disebut “zona kemanusiaan” di Gaza menjadi hanya 11 persen wilayahnya, sehingga menyebabkan kepanikan dan ketakutan yang meluas di kalangan pengungsi.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, dua juta orang telah mengungsi di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Israel terus melakukan serangan brutal di Jalur Gaza pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 40.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan sekitar 93.000 lainnya terluka akibat serangan ini.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional, yang memerintahkan penghentian permusuhan di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi, hingga situs tersebut diserang pada tanggal 6 Mei.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours