Ribuan warga terpencil di Tator Sulsel kini nikmati listrik PLN 24 jam

Estimated read time 3 min read

Makassar (Antara) – Sebanyak 3.928 rumah tangga di 12 desa di Kecamatan Mapak dan Kabupaten Simbuyang di Provinsi Sulawesi Selatan kini bisa menikmati listrik PLN 24 jam.

Hadirnya akses listrik 24 jam tanpa terputus hingga ke pelosok Tana Toraja merupakan wujud komitmen PLN dalam pemerataan pasokan listrik kepada masyarakat, baik di daerah perbatasan, daerah terpencil, maupun daerah prasejahtera (3T). “Listrik kini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat sekitar. Kami bersama pemerintah terus meningkatkan pemerataan akses listrik khususnya di wilayah 3T,” kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Distribusi Induk Sulawesi Selatan. , Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminordin di Makassar, Jumat. 12 desa yang saat ini tersambung listrik PLN adalah Desa Dewata, Desa Kondodewata, Desa Sengpepoarikan, Desa Mialo, Desa Tanete, Desa Butang di Kecamatan Mappak; Desa Batuallu, Desa Sima, Desa Makodo, Desa Pobembe, Desa Simbuyang dan Desa Pobembe Mesakada di Kecamatan Simbuang.

Andy mengatakan, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Tana Toraja merupakan wujud kehadiran negara melalui PLN untuk menjamin akses listrik yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia,” kata Andy. Andy mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan PLN untuk menyalurkan listrik di wilayah 3T Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Berbagai program yang dilaksanakan PLN bertujuan untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Pengapian ini merupakan dukungan PLN kepada pemerintah untuk segera mencapai target rasio elektrifikasi nasional sebesar 100 persen, tambahnya. PLN mengembangkan infrastruktur berupa Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 54,06 kilometer rangkaian (km), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 35,78 km, dan total kapasitas 20 stasiun distribusi. 825 kilo volt ampere (KVA). Andy mengatakan, membangun infrastruktur listrik untuk melistriki 12 desa tersebut cukup menantang. Fasilitas jaringan dengan akses jalan yang sulit dilintasi dan juga rawan longsor. “Meski banyak kendala yang kami hadapi, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat petugas PLN dalam menyediakan listrik ke desa-desa tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang telah membantu petugas PLN dalam proses integrasi material. Andy berharap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dilakukan PLN tidak hanya memberikan listrik 24 jam kepada seluruh warga desa, namun perekonomian juga meningkat.

Kehadiran listrik PLN juga disambut baik oleh Nurmadina, salah satu warga Desa Simbuang yang akhirnya bisa merasakan listrik di desanya. “Kami sangat senang akhirnya bisa merasakan listrik 24 jam dari PLN, selama bertahun-tahun kami hanya menggunakan listrik dari turbin yang hanya menyala pada malam hari,” kata Noormadina. Sementara itu, Kepala Desa Pongbembe May Taruk Lingi memuji upaya PLN dalam melistriki desanya. “Perjuangan luar biasa PLN untuk melistriki daerah terpencil, perjuangan mengusung tiang dengan berbagai upaya sungguh luar biasa,” kata May. May menambahkan bahwa manfaat dari akses listrik yang stabil dan terjangkau tidak hanya terbatas pada penerangan rumah, namun juga memiliki implikasi luas dalam meningkatkan standar hidup dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Baca selengkapnya: PT PLN ciptakan pariwisata ramah lingkungan di Toraja dan Toraja Utara Baca selengkapnya: PLN akan hadirkan 100 persen energi bersih di Toraja dan Toraja Utara

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours