Ribut Pendirian Rumah Ibadah, Menag Yaqut: Dia Belum Belajar Agama dengan Baik

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia merupakan negara yang aman dan damai karena penuh toleransi terhadap perbedaan dan menyikapi keberagaman. Sikap toleransi muncul dari kuatnya pemahaman yang melekat pada setiap keyakinan agama.

Hal itu disampaikan Menag Yaqut, usai Musyawarah Nasional dan Konferensi Dialog Nasional Gekira di Batavia pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Menurut Menag, masyarakat yang paham agama akan menoleransi perbedaan. sejauh menjawab pertanyaan tentang pendirian candi. karena keberagaman dan perbedaan tidak bisa dihindari.

“Oleh karena itu, orang yang membuat keributan, orang yang tidak menyukai orang yang berbeda, agama yang dianutnya, dan bukan sebaliknya” artinya tidak paham, kata Menag, Minggu (8/4/2024). . ).

“Kalau masyarakat masih mencemooh, siapa yang menolak dibangunnya rumah ibadah, berarti dia belum belajar agama dengan baik. Kalau dia belajar agama dengan baik, tentu tidak akan menolak didirikannya rumah ibadah.

Menag mengatakan, menganut agama Islam juga mengajarkan sikap saling toleransi. Meski berbeda keyakinan, namun manusia adalah saudara dalam kemanusiaan.

Lalu apa alasannya kamu menghalangi saudaramu dengan mendirikan rumah ibadah untuk saudara yang lain?

Menag menilai toleransi harus diajarkan di semua agama, bukan monopoli satu agama. Itulah sebabnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan agama-agama lain menganjurkan toleransi.

“Kita jaga kebhinekaan Indonesia, kita saling dukung, kita saling bantu apapun asal usul kita. Hanya untuk Indonesia, hanya untuk Indonesia,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours