Riding di Alpen: 4 hari, 6 Negara, Lusinan Terowongan, dan 2.028 KM Pemandangan Ciamik

Estimated read time 3 min read

Oleh: Barry Manembu, Anggota Persatuan Sepeda Motor Indonesia, AS dan Harley Davidson Club Indonesia, AS

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda seorang biker sejati, pasti ada tempat-tempat tertentu di muka bumi ini yang ingin Anda jelajahi dengan sepeda motor setidaknya sekali dalam hidup Anda. Di Amerika Serikat (AS), terdapat Route 66 yang juga dikenal sebagai “Mother of All Roads”, yang membentang melintasi beberapa negara bagian mulai dari Chicago, Illinois, dan berakhir di Santa Monica, California, sepanjang 2.448 mil atau sekitar 4.000 kilometer.

Di Colorado, tempat saya tinggal, ada “Jalan Raya Sejuta Dolar” dari Silverton ke Ore. Nah, di Eropa, salah satu lokasi yang selalu masuk dalam bucket list biker adalah Pegunungan Alpen, khususnya di wilayah Lombardy yang berbatasan dengan Swiss.

Italia umumnya dianggap oleh banyak orang sebagai tujuan wisata sepeda motor paling populer di Eropa. Puncak gunung, jalan-jalan pantai yang indah, rute jalur tunggal yang berkelok-kelok, terowongan yang menakjubkan, danau gletser berwarna biru kehijauan, kuliner yang lezat, sejarah kuno, dan penduduk yang ramah. Sulit untuk ditandingi.

Tapi sejujurnya, selain hal di atas, daya tarik tersendiri bagi saya adalah kesempatan untuk melintasi banyak negara dalam waktu singkat. Faktanya, itu adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya dan istri.

Bayangkan: sarapan di Jerman, makan siang di Liechtenstein, makan siang di Swiss, dan makan malam di Italia. Dalam waktu kurang dari 12 jam kami telah menempuh perjalanan melalui empat negara. Menyenangkan, bukan? Sebagai perbandingan, di California, tempat saya dulu tinggal, Anda dapat berkendara di jalan bebas hambatan selama lebih dari 6 jam dengan kecepatan rata-rata 120 km/jam, namun Anda masih belum meninggalkan California.

Kami menjelajahi total 6 negara dalam 4 hari. Berikut ringkasan perjalanan kami.

Pesawat yang kami tumpangi mendarat di Frankfurt, Jerman dan itulah garis start kami. Sepeda motor sewaan saya tipe petualangan BMW R1300GS. Sebagai andalan BMW Motorrad alias Sepeda Motor BMW, motor seri GS menjadi motor terlaris pabrikan asal Jerman tersebut.

Ini pertama kalinya saya mengendarai sepeda motor BMW R1300GS. Kesan pertama langsung terkejut dengan kecanggihan teknologinya. Salah satunya adalah adaptive cruise control yang membuat motor ini terlihat seperti mobil masa kini. Kecepatan bisa diatur, sepeda motor beradaptasi dengan menjaga jarak: melambat saat kendaraan di depan melambat dan berakselerasi lagi saat kendaraan di depan menginjak gas. Tidak perlu lagi bermain-main dengan bensin.

Fitur lain yang saya suka adalah kopling semi otomatis, dimana setelah masuk gigi satu tidak perlu main-main kopling, langsung berpindah gigi dengan kaki kiri. Fitur lainnya termasuk stang berpemanas dan jok berpemanas. Jika aktif, pendinginan tidak diperlukan saat berkendara di lokasi dingin.

BMW R1300GS stabil bahkan pada kecepatan tinggi — Saya mencoba 170 km/jam di Autobahn dan tidak merasakan getaran apa pun. Melintasi jalan yang tidak rata atau berlubang tidak menjadi masalah karena suspensinya empuk. Masih banyak fitur lainnya. Intinya motor ini didesain untuk segala medan.

Hari 1: Rute A5, B500 (Frankfurt – Baden-Baden – Freudenstadt, Jerman)

Jerman, negara yang terkenal dengan autobahn, jalan raya dimana Anda bisa melaju hingga 200 kilometer per jam di titik-titik tertentu. Ini juga memiliki banyak rute pemandangan atau rute berkendara dengan pemandangan yang indah.

 

Mereka memiliki…

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours