RIDO Jadi Awal Perjalanan Politik dan Identitas Kampanye Ridwan Kamil

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ridwan Kamil-Suswono memilih RIDO sebagai identitas di banding Pilkada Jakarta 2024 Ridwan Kamil (RK) akrab dengan singkatan tersebut. Sebelas tahun lalu, saat memutuskan terjun ke dunia politik, RIDO menjadi identitas kampanye Ridwan Kamil-Oded Muhammad Danial.

Dengan dukungan PKS dan Gerindra, RIDO berhasil memenangkan pemilihan Wali Kota Bandung dengan perolehan suara 45,24%. Di Pilkada Jakarta, RK kembali memilih RIDO sebagai identitas kampanyenya.

Nama mitra kami RIDO, kependekan dari Ridwan-Suswono, kata RK usai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Mirip dengan Pilwalkot Bandung tahun 2013, di Pilkada Jakarta RK didukung oleh PKS dan Gerindra. Selain itu, puluhan partai di parlemen dan non-parlemen mendukung pasangan RIDO.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika RK dan Suswono bertekad memilih RIDO sebagai identitas yang akan mereka gunakan untuk mengikuti pemilu daerah di Jakarta. “Disepakati RIDO sebagai nama resminya, namun nantinya boleh digunakan sebagai alat pengajaran dan sosialisasi,” kata RK, Kamis (29/08/2024).

Tak hanya bernuansa nostalgia, RIDO punya makna mendalam atas ketakutan calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta. RIDO bukan sekedar singkatan dari Ridwan-Suswona, RIDO melambangkan doa, harapan dan pengharapan yang tulus demi keridhaan Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa.

Filosofinya tentu kita berharap bahagia, Allah SWT memberikan keridhaan atas niat baik kita, menantang dengan cara yang baik, kata suami Atalia Praratya ini.

Berkali-kali RK mengatakan di hadapan para penggemarnya bahwa pasangan RIDO akan bertanding secara sehat. RK ingin Pilkada Jakarta menjadi pesta demokrasi yang membawa kebahagiaan, kegembiraan dan menjadi ajang keceriaan masyarakat Jakarta.

“Kami jamin kepada KPU, pasangan calon kami akan memberikan suasana gembira, bahagia, penuh ide solusi. Dengan begitu, pilkada ini akan ramai, sukses, penuh kegembiraan,” jelas penerima gelar doktor kehormatan itu. dari Universitas Glasgow.

Ide persaingan dan daya saing tersebut diwujudkan RK dengan menghadirkan solusi permasalahan kota saat berlaga di Pilwalkot Bandung. Saat itu, RK sebagai orang yang baru pertama kali terjun ke dunia politik tidak hanya mengandalkan kampanye door to door.

Sebagai politisi muda, RK gencar berkampanye di media sosial. Ruang digital yang digunakan RK saat itu adalah Twitter atau kini berganti nama menjadi Kota Bandung.

“Aku sering bilang kemana-mana, dulu aku netizen yang pemarah, bahkan pemarah,” cuit RK melalui akun resmi X miliknya pada Senin, 26 Agustus 2024.

Karena rasa cemas dan marah tersebut, RK bertekad menghadirkan solusi untuk mengubah citra kota Bandung. Dalam pidato bertajuk 1000 Kata untuk Relawan Bandung, RK mengungkapkan keprihatinan dan kemarahannya. Meski pengguna internet saat itu belum sebanyak saat ini, RK berinisiatif menggunakan platform digital untuk menyampaikan pidatonya. Termasuk melalui YouTube.

Kampanye kreatif RK akhirnya menjadi patokan. Tak berhenti sampai disitu, pasangan RIDO pemenang Pilwalkot Bandung juga kerap mendapat penghargaan. Penemuan terlambat RK dan Oded tak hanya mengubah wajah Bandung secara drastis, tapi juga menjadi inspirasi bagi para pemimpin daerah di seluruh Indonesia.

Pemkot Bandung menerima tak kurang dari 299 penghargaan selama RIDO memimpin kota kembang. Penghargaan tersebut terdiri dari penghargaan nasional dan internasional.

Di bawah tangan pasangan RIDO, Pemkot Bandung menjadi kota terbaik menurut kualitas open governance (2017), smart city (2017), kota peduli HAM (2017). Sebagai Wali Kota yang berlatar belakang arsitektur, RK berhasil menata kota Bandung dan menyediakan banyak kawasan terbuka hijau.

Kini RK bersama Suswona bertekad menaklukkan Jakarta, melahirkan banyak ide, konsep, dan inovasi yang siap diimplementasikan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours