Rifky Yavianda siap ukir sejarah pada Paralimpiade Paris

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Perenang Indonesia Maulana Rifki Yawianda bersiap menghadapi tantangan besar di Paralimpiade 2024 di Paris dengan tekad memecahkan rekor baru dan mengukir prestasi untuk Indonesia di ajang olahraga terbesar bagi atlet penyandang disabilitas tersebut. Lahir pada 10 Oktober 2002, Rifki mengikuti pelatnas di bawah National Paralympic Committee (NPC) Indonesia saat mengikuti uji coba bersama tim renang Petrokimia Gresik. Kemampuannya yang luar biasa membuatnya siap berkompetisi di ASEAN Para Games 2019, namun pandemi COVID-19 menunda debut internasional Rifqi, memaksa tuan rumah Filipina saat itu untuk membatalkan acara tersebut. Keinginan Rifqi untuk berlaga di Paralimpiade 2020 pun harus tertunda. Di Asian Para Games 2022 di Hangzhou, Rifqi baru-baru ini mendapat kesempatan untuk menunjukkan potensi sebenarnya. Ia memecahkan rekor Asia gaya punggung S12 putra dengan catatan waktu 1 menit 03,55 detik, memecahkan rekor sebelumnya 1 menit 03,98 detik serta meraih dua medali emas dan satu perak. Baca Juga: Syuci Indriani Capai Gol Finalis Paralimpiade Paris. Rifqi berada di Paris untuk menghadapi Paralimpiade 2024 dengan tujuan memecahkan rekor gaya punggung S12 Asia dan mempertajam rekor gaya bebas S12. Pelatih pararenang Indonesia Agni Herta mengatakan, kesuksesan Rifki tidak lepas dari semangat dan tekadnya untuk terus belajar dan berkembang. “Rifki bisa seperti sekarang karena semangatnya dan mau mengikuti instruksi pelatih. Kami selalu melakukan pembicaraan terbuka untuk mengetahui kekurangannya agar bisa kami lakukan koreksi dalam latihan. Dukungan dari teman-teman di kejuaraan nasional Pusdiklat dan keluarganya juga luar biasa, kata Agni Herta dalam keterangannya, meski Rifqi berhasil menjadi yang terbaik di Asia, namun tantangan yang dihadapinya di Paralimpiade 2024 masih belum cukup untuk lolos ke tiga besar. Dibandingkan kompetitor gaya bebas S12, misalnya, Rifqi harus bersaing dengan perenang kelas dunia seperti Raman Salei dari Azerbaijan, Maxim Veraxa dari Ukraina dengan catatan waktu 52,87 detik dan Stephen Clegg dari Inggris 53,43 detik. tim Boccia dan panahan memimpin gaya punggung S12 dengan 1 menit 00,30 detik, disusul Serhiy Klippert dari Ukraina dengan 1 menit 00,71 detik. dan Clegg dalam 1 menit 01,27 detik. Jadi, pada keikutsertaan pertamanya di Paralimpiade, Rifqi tidak mementingkan target medali, melainkan fokus meningkatkan kemampuan terbaiknya dan membuka peluang bersaing di papan atas. “Rifki berada di peringkat 11 dunia pada nomor 100m gaya bebas dan ketujuh pada nomor 100m gaya punggung. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai final dan meningkatkan rekor pribadi kami,” jelas Agni. Rifqi akan memulai kampanyenya pada nomor S12 gaya punggung 100m pada hari Sabtu, dengan Raman Salei menjadi unggulan pertama dari total 14 peserta. Sementara itu, Rifqi dijadwalkan bertanding di nomor gaya bebas S12 100m pada 4 September, dengan Saleh kembali menjadi unggulan pertama dari total 15 peserta. Baca juga: Pengungsi dan Remaja Laki-Laki 14 Tahun Raih Medali di Hari Pertama Paralimpiade

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours