Rifqy teruskan jejak ayahnya untuk berprestasi di olahraga angkat besi

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Jubilee Mohamed Rifki Ramadan yang baru saja menjuarai nomor 109kg putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh Utara ke-21 Tahun 2024, mengikuti jejak ayahnya dengan meraih rekor pribadi di cabang olahraga angkat besi. Dia terlalu malas untuk berlatih.

Orang tua Rifki adalah Sugyono Katjo, mantan atlet angkat besi nasional. Sugiono tercatat di Olimpiade Barcelona 1992 pada kategori putra di bawah 60 kg.

“Saya sebenarnya sudah ada sejak kecil, tapi saya aktif sejak kelas tiga SMA karena orang tua saya mantan atlet Olimpiade Barcelona (Sugiono). Jadi dari kecil saya awalnya tidak mau ikut angkat besi, tapi akhirnya terpaksa dan saya mau, kata Rifki kepada Antara di GAR Seramoe, Banda Aceh, Selasa.

Rifki sebelumnya meraih emas di kelas yang sama pada PON Papua 2021. Ia kini menilai mempertahankan kesuksesan lebih sulit dibandingkan meraihnya.

Pria kelahiran 1998 itu berkata, “Iya, alhamdulillah, saya senang sekali, itu pasti, apalagi saya sudah bekerja keras untuk mempertahankannya, saya sangat senang.”

Rifki bukanlah lifter jumbo pertama yang menambah medali emas di PON 2024 Aceh-Sumut.

Ia merasa ada perbedaan antara dirinya yang berstatus atlet daerah dengan Juliana yang berstatus atlet nasional. Namun perbedaan yang ada saat ini tidak menyurutkan semangatnya untuk berlatih keras.

“Tentunya berbeda, saya dan Clarissa berbeda, dia pelatih nasional dan saya pelatih daerah. Jadi kalau saya ada di daerah itu, persiapannya bisa lebih matang. “Tapi alhamdulillah tidak ada kendala (persiapan) di Jambi,” kata Rifki.

“Misalnya, uang sakunya sama dan Anda mungkin tidak memiliki banyak persiapan dan stres dalam pikiran Anda. Masih memikirkan pekerjaan dan sebagainya. “Di pelatnas dia makan, tidur, berlatih, makan, tidur, berlatih, mendapat bayaran,” candanya.

Keberhasilan Rifki dan Ayahnya mengharumkan nama Jambi melalui olahraga angkat besi, diharapkan Rifki dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda di provinsi tersebut untuk menekuni olahraga tersebut.

“Iya mungkin sampai saat ini adik-adik saya mulai dari kelas 3, SD kelas 5 sudah banyak yang mulai berlatih di gedung kami (gedung PABSI Jambi). Jadi potensinya ke depan, mungkin lebih baik lagi, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours