Rio Waida seolah “mati rasa” usai gagal bawa medali dari Paris

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Peselancar Indonesia Rio Waida merasa “mati rasa” usai kalah di putaran kedua Olimpiade Paris 2024, Senin (29/7).

Rio melalui akun media sosialnya pada hari Selasa untuk berbagi emosinya yang campur aduk setelah terpaksa mengakhiri pertarungannya dan pulang lebih awal dari Thuabao, Tahiti, di Polinesia Prancis, tempat kompetisi selancar Olimpiade Paris.

Leo kecewa karena tidak bisa tampil maksimal di Olimpiade Paris dan meminta maaf kepada semua pihak yang mendukungnya.

“Di sisi lain, saya merasakan sakit dan mati rasa. Jujur saya tidak bisa merasakan emosi apa pun, saya tidak tahu harus sedih, marah, atau bahagia,” kata Leo.

“Saya minta maaf telah membuat banyak orang bersedih. Sungguh mengecewakan bahwa tiga tahun penuh perhatian dan begitu banyak energi mengejar impian Olimpiade berakhir seperti ini. Mungkin saya hanya sedih pada diri sendiri karena tidak bisa mewujudkannya dan merasakannya.” kecewa.

Meski begitu, Rio tetap memandang Olimpiade Los Angeles 2028 sebagai tujuan berikutnya dan akan belajar dari kesalahan yang dilakukannya di setiap kekalahan.

“Tapi tujuannya selalu ada, saya hanya merasa harus mengalami banyak hal baik dan buruk. Saya belajar banyak tentang diri saya dari setiap kejadian,” kata peselancar berusia 24 tahun itu.

“Destinasi baru lainnya adalah Los Angeles, tapi saya belum bisa berkomitmen untuk itu saat ini. (Saya) akan berbicara dengan orang-orang di sekitar dan kita lihat saja nanti.”

Lewat kekalahan awal di Olimpiade Paris 2024, Rio pun menyadari bahwa dirinya sangat menyukai selancar dan senang berkompetisi.

“Hal yang hebat adalah saya tidak akan berhenti berlari dan berselancar, itu salah satu hal terbaik,” kata Leo.

“Saya hanya harus terus bekerja keras dan terus bergerak maju, tapi menurut saya ini adalah pembelajaran yang sangat besar dan bagus untuk bekerja lebih keras.”

“Kegagalan ini tidak akan terlupakan, ini merupakan kegagalan lain dalam sejarah,” kata peselancar berdarah Jawa-Jepang itu.

Pada Minggu (28/7) WIB, Rio de Janeiro harus bertanding di babak knockout kedua untuk melanjutkan perjuangannya di Olimpiade Paris setelah finis ketiga di heat babak pertama.

Pada putaran kedua WIB, Senin (29/7) Rio tak kalah dengan lawannya di putaran ketiga, peselancar Afrika Selatan Jordy Smith, yang berada di Tokyo untuk bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih pada upacara pembukaan Olimpiade.

Paris 2024 menjadi kali kedua Rio mewakili Indonesia di ajang multi-olahraga tersebut. Pada Olimpiade Tokyo 2020, ia kalah di babak ketiga atau babak 16 besar dari peselancar Jepang Kanoa Igarashi yang kemudian meraih medali perak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours