Risiko penggunaan ponsel berlebihan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Ponsel sudah menjadi bagian yang tak terhindarkan dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali tanpa kita sadari.

Namun, kenyamanannya bisa menimbulkan risiko kesehatan yang baru sekarang menjadi nyata.

Dikutip dari Medical Daily, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Kanada pada Kamis (5/9) menunjukkan bahwa seringnya menggunakan ponsel dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama di kalangan perokok aktif dan penderita diabetes.

Menurut penelitian, risiko ini antara lain disebabkan oleh gangguan tidur, stres psikologis, dan neurotisisme yang terkait dengan penggunaan ponsel.

“Penggunaan telepon seluler adalah manifestasi yang sangat umum dalam masyarakat modern, sehingga mempelajari dampaknya terhadap kesehatan mempunyai implikasi penting terhadap kesehatan masyarakat.

Medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) yang dipancarkan oleh ponsel menyebabkan disfungsi sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, respons inflamasi, dan stres oksidatif. Dipercayai bahwa mereka mempengaruhi berbagai organ seperti jantung dan pembuluh darah. Namun, apakah penggunaan ponsel dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular masih belum jelas,” jelas Dr Yanjun Zhang, penulis penelitian tersebut, mengenai pentingnya penelitian terbaru ini.

Untuk menilai dampak jangka panjang penggunaan ponsel, para peneliti melakukan studi komprehensif berskala besar yang melibatkan 444.027 peserta dari UK Biobank tanpa riwayat penyakit kardiovaskular.

Penggunaan ponsel oleh peserta antara tahun 2006 dan 2010 dinilai berdasarkan data yang dilaporkan sendiri. Penggunaan reguler didefinisikan sebagai melakukan setidaknya satu panggilan per minggu.

Selama masa tindak lanjut rata-rata selama 12,3 tahun, para peneliti melacak tingkat stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan gagal jantung para partisipan menggunakan catatan rumah sakit dan kematian.

Temuan menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pengguna ponsel biasa, pengguna ponsel biasa memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang jauh lebih tinggi.

Ketika para peneliti meneliti bagaimana pola tidur, stres psikologis, dan neurotisisme mempengaruhi hasil ini, mereka menemukan bahwa faktor-faktor ini bisa menjadi mekanisme potensial untuk hubungan antara penggunaan ponsel dan penyakit kardiovaskular.

Pola tidur yang buruk dan kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi perkembangan penyakit kardiovaskular dengan mengganggu ritme sirkadian, gangguan endokrin dan metabolisme, serta peningkatan peradangan. Selain itu, paparan kronis terhadap radiasi RF-EMF dari ponsel dapat menyebabkan stres oksidatif dan respons inflamasi. Kata rekan peneliti Xianhui Qin dalam siaran persnya.

Oleh karena itu, paparan radiasi RF-EMF dari ponsel yang dikombinasikan dengan merokok dan diabetes mungkin mempunyai efek sinergis dalam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Meskipun temuan ini menunjukkan risiko penyakit yang relatif lebih tinggi akibat penggunaan ponsel, para peneliti memperingatkan bahwa hal ini tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat.

Sebaliknya, mereka merekomendasikan praktik penggunaan ponsel yang bertanggung jawab sebagai bagian berharga dari pendekatan komprehensif untuk menjaga kesehatan jantung.

“Mempertahankan kebiasaan penggunaan ponsel yang bertanggung jawab harus menjadi komponen berharga dari pendekatan komprehensif untuk mendukung kesehatan jantung. Sebelum Anda menghabiskan waktu berjam-jam mati tanpa berpikir panjang di depan ponsel cerdas Anda hari ini, pertimbangkan untuk beralih ke aktivitas yang lebih aktif dan menyehatkan jantung,” kata editorial tersebut. Penulis Nikolas Grubich.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours