Riwayat Karier Jenderal TNI Andika Perkasa, Eks Panglima TNI yang Diusung PDIP Jadi Cagub Jateng

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Jenderal TNI (kanan) berpasangan dengan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Andika Perkasa-Hendrar Prihadi akan bertarung memperebutkan Wakil Gubernur Jawa Tengah melawan Kapolda Jateng Letjen Ahmad Lutfi dari Koalisi Maju Indonesia (KIM). Ahmad Lutfi, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimen, dan Pendeta K.H. Maimoen menikah dengan putra Zubair.

Banyak yang bilang Pilkada Jateng ibarat Star Wars. Sebab, dua calon gubernur yang bersaing itu punya bintang di pundaknya. TNI dan Polri adalah institusi yang berbeda.

Riwayat Karier Andika Perkasa Sebelum terjun ke dunia politik, riwayat karier Andika Perkasa di TNI sangat luar biasa. Ia merupakan Panglima TNI periode 2021-2022.

Setelah lulus Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1987, Andika Perkasa memulai karir sebagai Perwira Infanteri Pertama di Grup 2/Panglima Korps Baret Merah (COPASS).

Prajurit kelahiran Bandung 21 Desember 1964 ini juga pernah menjabat sebagai Komandan Grup 3 2/Para Kopass, dan hingga tahun 1991 menjadi Komandan Subtim 2 Sat Gultor 81 Kopass.

Usai dilantik menjadi Kapten, Andika menjabat sebagai Komandan 3 Sat Gultor 81 Kopass, dan Komandan 2 Komando 62 Yon 21 Grup 2/Para Kopass pada tahun 1995 hingga 1997.

Pada tahun 2000, menantu seorang tokoh intelijen Indonesia, Jenderal TNI (Tanduk) (kanan), Direktur Kebijakan Strategis (Direktorat Kebijakan Strategis), Jenderal Strachan, Kementerian Pertahanan.

Setelah mendapat pangkat mayor, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan, Direktorat Penerapan Kebijakan (Jaklak), Direktorat Kebijakan Strategis (Ditjakstra), Direktorat Jenderal Strachan Kementerian Pertahanan.

Pada tahun 2002, Andika Danyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama Grup 3/Sandhi udda diangkat menjadi Kopassus. Saat itu ia dipromosikan menjadi letnan kolonel.

Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan Korem 051/Vijayakarta Kodam Yaya/Jayakarta, Pabandya Direktorat A-33 BAIS TNI, Pabandya IV/Fasdik Spaban Opsdik Sdirdik Kodiklat TNI-AD dan Bidang Perencanaan. Sdirum Kodiklat TNI-AD tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.

Usai naik pangkat kolonel pada 2010, pria asal Bandung ini diberi kesempatan mengemban amanah Kepala Staf TNI. Ia juga pernah meraih Danrindam Kodam Yaya pada tahun 2011, dan Danrem 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan pada tahun 2012.

Baru pada tahun 2013 Andika memecahkan bintang tersebut dan mendapat pangkat Brigadir Jenderal (Jembatan). Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat.

Ia dimutasi ke Danpaspampres pada tahun 2014 setelah meraih pangkat Pati atau Mayor Jenderal (Maijen) bintang dua. Kemudian pada tahun 2016, Andika kembali menjadi Panglima XII/Tanjungpura.

Pada tanggal 5 Januari 2018, Andika Perkasa dilantik menjadi Dankodiklatad dan dipromosikan menjadi Letnan Jenderal (Letzen). Belum lama ini, tepatnya pada 23 Juli 2018, ia dilantik menjadi Panglima Kostrad.

Karirnya terus menanjak hingga pada tanggal 22 November 2018 diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Darat. Hampir tiga tahun menjabat Panglima TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Andika menggantikan Marsekal Adiadi Tjahanto sebagai Panglima TNI pada 17 November 2021.

Ia menjabat Panglima hingga 19 Desember 2022, pensiun dan digantikan oleh Laksamana Udo Margono. Tak lagi aktif di militer, Andika Perkasa terjun ke dunia politik dengan bergabung dalam tim juara Nasional Ganjar Pranovo-Mahfud MD pada Pilpres 2024, Ketua Umum PDIP Jenderal Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Kaguba Jawa Tengah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours