Rizki Juniansyah, “Hercules” baru Indonesia si pencetak sejarah

Estimated read time 5 min read

JAKARTA (ANTARA) – Lima kata untuk Rizki Juniansyah: Luar biasa dan sungguh mengagumkan.

Atlet tersebut berasal dari Perancis. Indonesia meraih medali emas kedua di Olimpiade Paris 2024 dengan menjuarai nomor nasional 73kg putra di WIB South Paris Arena 6, Kamis malam atau Jumat pagi.

Atlet kelahiran Serang, Banten, 17 Juni 2003 ini menjadi atlet Indonesia ke-15 yang berhasil meraih medali emas Olimpiade. Setelah bulu tangkis dan panjat tebing, angkat besi menjadi cabang olahraga ketiga yang meraih medali emas Olimpiade.

Indonesia Raya, atlet angkat besi Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade, tampil di aula angkat besi setelah 24 tahun berjuang untuk senior di enam Olimpiade. Untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia kembali meraih dua medali emas.

Sejak Olimpiade Sydney tahun 2000 di cabang angkat besi, Indonesia memiliki tradisi pemberian medali Olimpiade.

Sementara Raema Lisa meraih satu medali perak dari Rumbewas, dua medali perunggu dari Sri Indriya dan Winarni, sedangkan duo bulu tangkis putra Tony Gunawan/Kandra Vijaya meraih dua medali emas dan satu medali perak. Minarti Timur dan Hendrawan masing-masing berjenis kelamin laki-laki.

Sejak itu, angkat besi gagal menambah medali bagi Indonesia. Irawan yang ramah lingkungan setia menyumbangkan medali dari empat Olimpiade yang digelar di Beijing tiga tahun lalu.

Sayangnya, pada Olimpiade kelima di Paris dua hari lalu, perjuangan heroik Eco tidak membuahkan medali, karena cedera serius membuat ia tidak bisa meraih medali.

Namun kegagalan Eko menandai dimulainya babak baru angkat besi dan sejarah di Indonesia.

Setelah 24 tahun berturut-turut meraih medali perak dan perunggu, salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas.

Langkah ini diambil Rizki Juniansyah di usianya yang baru 21 tahun dan menciptakan sejarah dengan cara yang spektakuler.

Dia tidak hanya memenangkan medali emas; Rizki mencetak rekor Olimpiade pada angkatan clean and deadlift 1.990 kg, total berat 354 kg, atau terbesar dibandingkan lifter lainnya, dan diganjar medali emas olimpiade.

Tidak ada atlet lain yang berhasil menyelesaikan angkatan angkat barbel seberat 199 kg. Anehnya, sejak momen kedua, beratnya delapan kilogram lebih berat dari momen pertama.

Halaman selanjutnya: Rizki Takut Saingan dengan Prestasinya.

Rizki yang ketiga kalinya gagal dalam usahanya mengangkat beban 162 kg, disalip oleh Shi Jiyong dari China yang memegang rekor beban 155 kg di kelas tersebut.

Rizki bukan satu-satunya lifter yang berhasil menjuarai divisi 155 kilogram.

Rizki, Ziyong, dan Mosquera bersaing memperebutkan emas di kelas 73kg putra, namun persaingan di angkat besi terbukti sangat ketat.

Ternyata, Jiyong dan Mosquera gagal dalam ketiga upaya murni dan kelam mereka. Hanya Rizki yang berhasil.

Di kelas ini, Rizki mendapat perlawanan keras dari kapten Thailand Weeraphon Wichuman yang baru berusia 19 tahun.

Wichuma hanya satu kilogram lebih berat dari Rizki pada angkatan kali ini, namun ia memecahkan rekor dunia clean and jerk putra dengan bobot 73 kilogram dan 198 kilogram.

Medali perunggu diraih Wichuma dengan total angkatan 346 kg, sedangkan medali perak diraih Bojidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria setelah mengangkat total angkatan 344 kg.

Prancis untuk Olimpiade Paris 2034 pada Kamis (25/7/2024). Atlet angkat besi papan atas Indonesia sedang berlatih di Montpellier. (ANTARA/HO-Dok. PB PABSI)

Tanda-tanda kesuksesan Rizky di Olimpiade Paris 2024 terlihat setelah ia meraih emas Kejuaraan Dunia 2024 di Phuket, Thailand, dan gelar angkat besi 73kg di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2022 di Bogota, Kolombia.

Ia juga meraih medali emas pada kategori yang sama pada Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki.

Sebelumnya, ia pernah meraih medali emas pada Kejuaraan Angkat Besi Junior Dunia 2021 di Uzbekistan. Setahun kemudian di Tashkent dan Heraklion, Yunani.

Rizki tak kaget dengan persiapan lawannya sebelum menjajal sasana angkat besi Olimpiade 2024 di Arena 6, Paris selatan.

Presiden Komite Olimpiade Indonesia (IOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan, memang benar Rizki disegani para rivalnya.

Menurut Oktohari, Rizki merupakan atlet angkat besi kawakan yang ditakuti para rivalnya setelah memegang rekor dunia 73kg putra dengan total berat 365kg pada Kejuaraan Dunia 2024 di Phuket, Thailand.

Rizki juga digambarkan oleh Ketua PB PABSI Rosan Roeslani sebagai atlet yang sangat bersemangat.

Halaman selanjutnya: Dalam bukunya, Rizki mengungkap masa depan cerah.

PB PABSI sendiri sangat memperhatikan perkembangan dan potensi atletnya seperti Rizki.

Rizky, Ekouli Irawan, dan Nurul Akmal menghabiskan tiga pekan di pemusatan latihan di Montpellier, jauh dari Paris, jelang Olimpiade Paris.

Tiga pelatih yang berprestasi di Paris tidak hanya fokus pada faktor teknis, tetapi juga faktor pendukung seperti nutrisi dan psikologi atletnya untuk tampil maksimal di lapangan kompetisi PB PABSI.

Menurut Rosa, yang menjabat sebagai Presiden Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Kadi, faktor psikologis di Olimpiade sangat penting bagi Rizki muda. Atlet angkat besi Indonesia 81kg Nurul Akmal (kiri) Atlet angkat besi Indonesia 61kg Eko Uli Irawan (kanan) dan Rizki Juniansyah 73kg (tengah) sebelum berangkat ke Paris. Di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta; Tangerang, Banten Minggu (21/7/2024). Angkat besi Indonesia masuk Olimpiade Paris dengan niat lebih baik dibandingkan Olimpiade Tokyo dengan mengirimkan tiga atletnya. Diantara gambarnya / Muhammad Iqbal / aww.

Strategi dan upaya tersebut; Yang terpenting, usaha luar biasa Rizki membuat Indonesia meraih medali emas kedua di Olimpiade Paris 2024, di hari yang sama pemanjat tebing Wedrick Leonardo meraih emas kecepatan putra. peristiwa.

Hal yang paling menarik di balik kesuksesan Rizki adalah prospek besar yang ditawarkan Indonesia di Olimpiade mendatang.

Dia melakukan debut Olimpiade pada tahun 2008 pada usia 21 tahun, dua tahun setelah Eko Uli Irawan yang melakukan debut pada usia 19 tahun.

Kalau Eco normal, dia balapan di usia 35. Rizki setidaknya masih punya waktu 14 tahun atau minimal 3 Olimpiade lagi untuk melanjutkan rentetan medali emasnya.

Di Olimpiade Paris, pemain andalan Merah Putih +81kg putri Indonesia Nurul Akmal berpeluang menambah medali lagi saat bertandang ke WIB Minggu pekan depan pukul 16.30.

Tiga tahun lalu, di Olimpiade Tokyo 2020, Nurul finis di peringkat kelima kategori +87 kg putri.

Lifter kelahiran Aceh 31 tahun lalu ini sudah berusaha untuk sukses di divisi +81kg putri yang didominasi oleh Li Wenwen dari China.

Tantangan berat memang dihadapi Nurul, namun tidak ada yang mustahil dalam olahraga.

Sejak Olimpiade Sydney 2000, ada peluang untuk mengikuti Rizki Juniansyah, “Hercules” baru Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours