Rizki sebut lifter China Shi Zhiyong pesaing terberat pada Olimpiade

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Atlet angkat besi putra papan atas Indonesia Rizki Juniansyah menyebut Shi Qiong dari China merupakan rival terbesarnya pada kategori angkat besi 73kg putra di Olimpiade Paris 2024.

“Saingan terbesar saya, Shi Ziong dari China, dulunya memegang rekor bersih dan sapu bersih, tapi saya memecahkannya,” kata Rizki kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Pemain berusia 20 tahun yang berlaga di kategori 73kg putra ini lolos ke Paris pada April 2024 setelah menjuarai Kejuaraan Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand.

Ia sukses mencatatkan total angkatan 365 kg dengan deadlift 164 kg dan clean and jerk 201 kg. Rizki memecahkan rekor dunia 201 kilogram dalam adu penalti.

Selain itu, Rizky memecahkan rekor dunia milik Shi Jiyong dengan persentase total 364 kg.

Pada kejuaraan sebelumnya, pengangkat tirai bambu Tanah Air itu berharap tak lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Rekornya sama seperti kemarin dan mudah-mudahan tidak terlalu sulit untuk menantangnya di Olimpiade.

Meski demikian, Rizki mengaku masih mengasah kemampuan pitching dan menyusun strategi untuk mengalahkan pesaing terberatnya. Dia menyadari bahwa Shi Jiyong terlalu kuat untuk menghadapinya, jadi dia mencoba memperkecil selisih skor.

“Dian (Shi Jiyong) kuat sekali dalam menembak, jadi kalau selisih dua atau tiga kilogram, baguslah karena tidak terlalu jauh, jadi bisa clean and clear.”

Menurut Rizky, pada kejuaraan sebelumnya ia kalah 1 kg dari Shi Cheong, bersih dan berhasil 10 kg.

“Mungkin nanti di olimpiade dia (Shi Ziong) bisa angkat beban 170kg atau 195kg, saya harus menjaga keseluruhan lift tetap bersih dan bagus dan melampaui itu karena saya harus benar-benar spesial dalam angkat ini,” ujarnya.

Dia mengatakan dia akan mencoba menyeimbangkan kenaikan berat badannya agar tetap berada di depan lawannya yang bersih dan sempurna.

Rizki terus berlatih keras bersama dua pesaing Olimpiade Paris, Irawan dan Nurul Akmal, untuk mengantisipasi kemampuan lawannya di pesta olahraga terbesar dunia di Paris.

“Saya telah bekerja dan berkembang selama hampir dua bulan untuk mempersiapkan Olimpiade, saya hanya perlu menjaga performa saya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours