Rosan: Usulan tambahan anggaran 2025 untuk capai target investasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rozan Roeslani mengajukan usulan tambahan anggaran kebutuhan tahun depan sebesar Rp 889,3 miliar untuk memenuhi target realisasi investasi.

Anggaran yang disediakan Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp681,8 miliar dari rencana permintaan anggaran sebesar Rp1,57 triliun, kata Rosen dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Karena tidak didukung oleh anggaran yang memadai dan hanya tersedia untuk operasional sehari-hari, hal ini dapat menyebabkan terbatasnya dana untuk kegiatan yang bertujuan meningkatkan integrasi perencanaan, hilirisasi, dan promosi investasi.

Selain itu, hal ini juga akan berdampak pada sembilan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di luar negeri karena akan menjadi tidak efektif dan efisien serta mungkin akan memaksa kita untuk meninjau kembali IIPC yang berada di sembilan negara lain di negeri ini, kata Rozan.

Sembilan lokasi Kementerian Investasi IIPC berada adalah Singapura, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Australia, China, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kemudian anggaran yang tidak mencukupi juga dapat menyebabkan tujuan pertumbuhan ekonomi tidak tercapai karena kecilnya realisasi investasi, karena berdasarkan rancangan pertama rencana kerja pemerintah tahun 2025, sasaran realisasi investasi ditetapkan sebesar Rp 1905. miliar akan sulit dicapai.

Anggaran yang tidak mencukupi ini juga dapat mendorong terbatasnya penciptaan lapangan kerja dan investasi berorientasi ekspor, sehingga mengurangi pelayanan kepada pengusaha dan pihak lain.

Presiden Joko Widodo telah menunjuk mantan Duta Besar Indonesia untuk AS Rozan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Penunjukan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2024. 92P tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. untuk tahun ini.

Rossan menggantikan Bahlil Lahadalia yang diangkat menjadi Menteri Energi dan Mineral. Penunjukan Menteri, Wakil Menteri, dan kepala lembaga diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan menuju kelancaran, efisiensi dan efektivitas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours