RPA Perindo Minta Penanganan KDRT hingga Kekerasan Seksual Tidak Direkayasa

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ketua Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Purando Jani Latumahina mengingatkan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual jangan sampai tertukar dan berjalan lambat. RPA Perindo saat ini sedang menangani kasus pidana terhadap korban perempuan berinisial RG dan pelaku DSI (24) yang merupakan kekasihnya di Depok, Jawa Barat.

“Kami menghimbau kepada RPA Perando agar kasus KDRT dan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur tidak direkayasa oleh oknum tertentu sehingga lambat prosesnya,” kata Jeni saat ditemui Kejaksaan Negeri (KJAR) Kota Depok, Kamis. 4). /7/2024).

“Ketika prosesnya melambat, masyarakat akan berpikir bahwa tidak ada gunanya memberi tahu lembaga penegak hukum.” Mereka harus membantu mempercepat proses dan membawanya ke pengadilan sesegera mungkin. Kalau tidak, masyarakat akan menganggapnya tidak ada gunanya,” ujarnya.

Jenny mengkritisi standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang rumit. Ia meminta aparat penegak hukum bertindak cepat menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di Depok.

“Misalnya kita yang bersama mereka, RPA Perindo menilai kalau kita ikut saja akan ada masalah, apalagi kalau kita tidak bersama, jadi wajar kalau kita banyak di dalam negeri. kekerasan. Kekerasan terhadap anak perempuan, seperti SOP-nya rumit dan aparat penegak hukum perlu berbuat lebih banyak, “Indonesia cepat menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Turki,” ujarnya.

Sebelumnya, RPA Perindo, sayap Partai Perindo, membantu Satreskrim PPA Polres Metro Depok melaporkan kasus pemerkosaan terhadap remaja putri yang pacarnya berinisial DSI (24) dan bermula dari RG. Satuan, Senin (9/10/2023) sore.

Penganiayaan terjadi pada 8 September 2023 di sebuah asrama di Kecamatan Beji, Kota Depok. Sementara itu, laporan polisi telah diajukan pada 10 September 2023, namun tidak ada tindak lanjut sehingga RPA mengembalikan burung dan korban tersebut ke Polres Metro Depok.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours