Rupiah Berotot Lawan Dolar, Ditutup Menguat ke Rp16.194

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Nilai tukar rupiah (kurs) pada perdagangan hari ini kembali ditutup 46 poin atau 0,28 persen di Rp16.194 setelah sempat berada di Rp16.240 per dolar AS. Rupee dibuka pada 16.216 per dolar AS, menurut data Bloomberg.

Analis pasar keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar diperdagangkan dalam kisaran sempit pada hari Kamis setelah kesaksian pertama Powell di depan Kongres, dengan ketua Fed menyoroti pelemahan baru-baru ini di pasar tenaga kerja sebagai faktor yang semakin penting dalam keputusan bank sentral AS untuk mulai melakukan pemotongan. suku bunga.

Powell juga mengatakan penurunan suku bunga tidak tepat sampai The Fed memiliki “keyakinan yang lebih besar” bahwa inflasi bergerak menuju targetnya yang ke-2. Namun, dia mengatakan inflasi bukan satu-satunya risiko yang dihadapi rumah tangga, Kamis (11/7/2024).

Ketua The Fed ini diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga pada bulan September. Powell akan kembali ke Washington pada hari Rabu ini dan para pedagang akan menantikan perbaikan lebih lanjut dalam pidatonya menjelang data inflasi konsumen inti pada hari Kamis.

Data indeks harga produsen Jepang menunjukkan bahwa meskipun inflasi korporasi meningkat pada bulan Mei, namun inflasi tersebut lemah, sehingga meningkatkan keraguan mengenai apakah Bank of Japan akan memiliki cukup dorongan untuk melanjutkan pengetatan kebijakannya.

Inflasi CPI Tiongkok melambat pada bulan Mei, mencerminkan rendahnya kepercayaan konsumen terhadap sektor keuangan. PPI negara tersebut membaik, melambat dibandingkan Februari 2023, namun juga menunjukkan bahwa resesi Tiongkok masih berlanjut.

Dari dalam negeri, apresiasi subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2024 akan meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh perubahan harga konsumen Indonesia (ICP), nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume gas dan listrik.

Pada semester I tahun 2024, pelaksanaan subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp155,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp161,9 triliun atau mengalami penurunan sebesar 3,8%. Namun jumlah tersebut belum termasuk kompensasi yang akan dihitung pada semester kedua.

Untuk menghindari kekurangan APBN, pemerintah berencana menerapkan pembatasan BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024, dengan tujuan mengurangi jumlah penggunaan BBM bersubsidi. Untuk mengatur pendistribusian BBM bersubsidi, pemerintah menerbitkan Peraturan Nomor 2 Tahun 2023 yang mengatur bahwa pembeli BBM bersubsidi harus memiliki surat rekomendasi dari pemerintah daerah, kepala stasiun, lurah, atau lurah.

Defisit APBN memberikan tantangan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan dan keseimbangan anggaran negara. Sementara defisit APBN 2024 diproyeksikan lebih tinggi dari target.

Oleh karena itu, dengan memperbanyak penggunaan bahan bakar bersubsidi, maka biaya subsidi dapat ditekan sehingga pemerintah lebih menghemat APBN tahun 2024 dan berencana mendorong penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penggunaan bioetanol dapat mengurangi polusi udara dan memiliki kadar sulfur yang rendah.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah pada perdagangan selanjutnya diperkirakan mengalami perubahan namun masih mendekati kisaran Rp 16.140 – Rp 16.230.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours