Rupiah berpotensi menguat dipengaruhi peluang pemangkasan BI-Rate

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Nilai tukar Rupiah dan Dolar AS pada perdagangan Senin berpeluang menguat seiring adanya anggapan Bank Indonesia (BI) membuka kemungkinan penurunan suku bunga BI-Rate di masa mendatang.

Pada awal perdagangan Senin pagi, Rupiah melemah tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp 15.153 dibandingkan sebelumnya 15.150 dolar AS.

“Rupiah juga kemungkinan mendapat dorongan dari sentimen pasar ini. Sikap BI terhadap penurunan suku bunga ke depan pasca pemotongan bank sentral AS memberikan prospek yang positif,” kata pengamat tersebut saat dihubungi. ANTARA di Jakarta, Senin. Pekan lalu, Bank Indonesia menurunkan suku bunga atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. Ariston mengatakan penurunan suku bunga tersebut bisa menjadi pendorong perekonomian Indonesia. Selain itu, kata dia, pandangan pasar terhadap risiko pagi ini positif karena indeks saham Asia berada di zona hijau. Hal ini juga berdampak pada penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS). Dalam pengumuman keputusan Komite Pasar Terbuka Federal Amerika Serikat (FOMC) September 2024, bank sentral Amerika Serikat atau The Fed menurunkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 poin (bps) menjadi 5 persen. “Pasar tampaknya masih bereaksi positif terhadap penurunan suku bunga AS minggu lalu dan prospek penurunan lebih lanjut,” ujarnya.

Ia memperkirakan rupiah berpotensi menguat hingga Rp 15.080 per dolar AS, batas terendah akhir pekan lalu dengan potensi resistensi di kisaran Rp 15.200 per dolar AS. Baca juga: Berapa Minimal Pembelian Jaminan Utang Pemerintah? Baca juga: Pasar saham Indonesia diperkirakan menghasilkan imbal hasil sebesar 15 persen pada 2024-2025 Baca juga: Analis: Optimisme ekonomi konsumen tahan pelemahan rupiah

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours