Rupiah melemah di tengah pasar tunggu rilis data inflasi inti AS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu diperkirakan masih melemah seiring pasar menunggu rilis data inti inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024.

Pada perdagangan dini hari, rupiah melemah 12 poin atau 0,07% menjadi Rp 16.303 per dolar.

Pelemahan rupiah melanjutkan peningkatan garis tensi eksternal, kata analis pasar mata uang Bank Mandiri Rani Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta.

Saat ini investor menunggu rilis data inti inflasi AS bulan Mei 2024 yang diperkirakan turun menjadi 3,5% year-on-year (year-on-year) di Mei 2024 dari 3,6% year-over-year di April 2024. .

Pelaku pasar juga akan menunggu hasil rapat Federal Open Market (FOMC) pada Juni 2024 untuk menentukan arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed selanjutnya.

Pada FOMC Juni 2024, bank sentral AS diperkirakan masih mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) pada kisaran 5,25% hingga 5,50%.

Berdasarkan perkiraan pasar, penurunan suku bunga bank sentral AS, FFR, pertama kali pada tahun 2024 baru terjadi pada November 2024 dengan kemungkinan penurunan sebesar 46,1 persen dan penurunan kedua pada Desember 2024 dengan probabilitas 40,9 persen. persen.

Keterlambatan penurunan FFR terjadi akibat masih tingginya tingkat inflasi AS sehingga sulit diturunkan ke target bank sentral AS sebesar 2 persen. Baca juga: Presiden: Nilai Tukar Rupee 16.300 rupee terhadap dolar AS masih dalam kondisi baik pada Mei 2024, tingkat pengangguran AS naik menjadi 4 persen dari 3,9 persen, dan jumlah gaji di luar perekonomian pada Mei 2024 naik lebih dari perkiraan. , mencapai 272 ribu pada Mei 2024 dari 165 ribu lapangan kerja pada April 2024.

Data ketenagakerjaan AS baru-baru ini telah mengubah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Di tengah tingginya ketidakpastian global, investor masih menunggu FOMC bulan Juni 2024 dan rilis panduan terbaru The Fed.

Rani mengatakan aliran dana asing terus keluar dari pasar Indonesia dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut. Di dalam negeri, waktu pembayaran dividen masih mendorong peningkatan permintaan terhadap dolar AS.

Dalam jangka pendek, ia memperkirakan rupiah akan berkisar antara Rp16.100 per USD hingga Rp16.300 per USD.

Sementara pada perdagangan hari ini, ia memperkirakan rupiah berkisar antara Rp16.260 per USD hingga Rp16.315 per USD.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours