Rupiah menguat di tengah ekspektasi perlambatan inflasi AS

Estimated read time 1 min read

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada akhir perdagangan Rabu di tengah ekspektasi pasar terhadap perlambatan inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2024.

Pada penutupan perdagangan Rabu, rupiah menguat 53 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 15.402 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.455.

Kinerja rupiah positif karena suasana pasar yang hati-hati menunggu rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus pada Rabu malam, kata Analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menurut Taufan, data-data penting tersebut akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap sejauh mana penurunan suku bunga yang dilakukan Federal Reserve Bank (Fed) pada rapat kebijakan 17-18 September mendatang dan menentukan langkah The Fed selanjutnya.

Indeks harga konsumen (CPI) inti AS diperkirakan meningkat 0,2 persen pada bulan Agustus, dengan tingkat tahunan diperkirakan akan melambat dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen, atau paling lambat sejak tahun 2021.

Sementara itu, CPI inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi, diperkirakan naik 0,2% dan tetap pada tingkat tahunan sebesar 3,2% pada bulan laporan.

Tanda-tanda meredanya inflasi lebih lanjut akan meningkatkan spekulasi pasar akan pelonggaran kebijakan Federal Reserve yang lebih agresif sehingga mendorong pergerakan mata uang Garuda.

Nilai tukar spot Bank Indonesia (JISDOR) naik menjadi Rp 15.415 terhadap dolar AS pada Rabu dari sebelumnya Rp 15.447 terhadap dolar AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours