Rupiah menguat karena kekhawatiran pasar jika AS jatuh dalam resesi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada Selasa di tengah kekhawatiran pasar terhadap Amerika Serikat (AS) yang akan memasuki resesi.

Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah menguat 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 16.165 terhadap dolar AS dari sebelumnya Rp 16.189.

Kinerja rupiah terdongkrak oleh lemahnya kinerja dolar AS menyusul kekhawatiran AS akan kembali terjerumus ke dalam resesi menyusul lemahnya data perekonomian terkini, kata Taufan Dimas Hareva, Analis ICDX, di Jakarta, Selasa. .

Amerika Serikat kini menghadapi ancaman resesi yang semakin besar, seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Sentral (FED) yang dapat memperburuk situasi perekonomian.

Sentimen pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian apakah kebijakan The Fed yang lebih longgar akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa menyebabkan “hard landing”.

Hard landing berarti penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang sering kali diikuti dengan resesi yang dalam dan berkepanjangan, situasi yang kini menjadi kekhawatiran utama para pelaku pasar.

Nilai tukar antar bank Indonesia (JISDOR) Jakarta turun menjadi Rp 16.183 per dolar AS pada Selasa dari sebelumnya Rp 16.154.

Baca Juga: BI: BSPI 2030 Fokus Perkuat Infrastruktur Rupee Digital Baca Selengkapnya: Pegadayan Sebut Harga Emas Tahun Ini Bisa Sentuh Rp1,5 Juta Per Gram Baca Juga: Harga Emas Antham Selasa Turun ke Rp1,413 Juta per Gram

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours