Rupiah menguat setelah rilis data inflasi PCE AS yang melambat

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada Senin menyusul rilis data inflasi indeks harga bisnis pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) Juni 2024 yang moderat.

Pada perdagangan dini hari, rupee menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp 16.301 per dolar AS.

“Dolar AS sedikit turun di tengah sedikit perubahan harga CTP. Ukuran inflasi The Fed yang digunakan untuk menentukan kebijakan moneter, indeks harga CTP, turun sedikit sejalan dengan ekspektasi konsensus pada bulan Juni,” kata kepala ekonom Bank Permata. Saat Josua Parde menghubungi ANTARA di Jakarta. Baca juga: Rupee Jatuh Setelah Klaim Pengangguran Mingguan AS. 2,5 persen lebih tinggi dari ekspektasi tahunan.

Data-data tersebut meningkatkan keyakinan investor bahwa bank sentral AS atau The Fed akan memangkas suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) setidaknya dua kali pada tahun 2024.

Data lain juga menunjukkan kondisi perekonomian AS mulai melemah. Pada bulan Juni 2014, pendapatan pribadi AS turun dari 0,4 persen menjadi 0,2 persen bulan ke bulan (mtm), dan belanja pribadi AS juga turun dari 0,4 persen menjadi 0,3 persen. Data-data tersebut mendukung pelemahan dolar AS. Baca Juga: Rupee melemah setelah data PDB AS menguat. Investor menunggu keputusan moneter minggu ini dari bank sentral utama yaitu The Fed, Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE).

Josua memperkirakan nilai tukar Rupiah akan berada pada kisaran Rp 16.225 hingga USD 16.325.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours