JAKARTA (ANTARA) – Nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat terhadap dolar AS pada Kamis, meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) defisit Semester I-2024.
Rupee menguat 46 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 16.241 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis.
Direktur PT Laba Forexindo Berzangka Ibrahim Asuibi mengatakan, “Defisit APBN menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas fiskal dan keseimbangan APBN. Sementara defisit APBN tahun 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari target yang ditetapkan.” Di Jakarta, Kamis.
APBN menghadapi defisit sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada semester I 2024.
Ibrahim mengatakan penerapan subsidi dan kompensasi BBM akan meningkat pada tahun 2024. Peningkatan tersebut didorong oleh fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume LPG dan listrik bersubsidi.
Sementara rupiah menguat di level Rp16.140-Rp16.230 per dolar AS pada perdagangan esok meski mata uang berfluktuasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan subsidi BBM pada APBN 2024.
Sejauh ini, pemerintah telah mengalokasikan dana senilai Rp155,7 triliun untuk subsidi dan kompensasi BBM, termasuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 7,16 juta kiloliter dan LPG sebanyak 3,36 juta kiloliter.
Menkeu mengatakan, akibat devaluasi rupee, peningkatan belanja subsidi dan kompensasi BBM menyebabkan beban pemerintah meningkat. Pada semester I 2024, belanja pemerintah meningkat 11,3 persen menjadi Rp 1,398 triliun.
Di sisi lain, Jerome Powell, Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, dinilai tengah mempersiapkan penurunan suku bunga pada September mendatang.
Powell kembali ke Washington pada hari Rabu dan para pedagang akan menantikan perbaikan lebih lanjut dalam komentarnya menjelang data utama inflasi konsumen pada hari Kamis.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia naik menjadi Rp16.200 per dolar AS pada hari Kamis dari level sebelumnya Rp16.256.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp6.000 per Gram Jadi Rp1.386 Juta Baca Juga: Menkeu: Defisit APBN Hingga Rp77,3 Triliun di Semester I-2024 Baca Juga: OJK: Turunkan Rating Saham RI
+ There are no comments
Add yours