Rupiah turun dipengaruhi sentimen pemangkasan suku bunga AS

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Nilai tukar rupiah berakhir melemah pada hari Jumat terhadap dolar AS di tengah sentimen penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah melemah 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.450 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp16.430 per dolar AS.

“Rupiah berada dalam fase pelemahan karena dolar AS mencapai level tertinggi baru dalam delapan minggu akibat Federal Reserve memangkas suku bunganya,” kata analis Finex Brahmantiya Himawan kepada ANTARA di Jakarta. Jumat

Sementara itu, para pejabat The Fed membiarkan kebijakan tidak berubah pada pertemuan bulan Juni 2024 dan memangkas perkiraan sebelumnya mengenai penurunan suku bunga tahun ini dari tiga perempat poin menjadi satu poin, bahkan ketika inflasi mereda dan pasar tenaga kerja melemah.

Menurut Brahmaniya, gejolak politik di kawasan Eropa, serta geopolitik di Timur Tengah, kembali memanas akibat eskalasi antara Israel dan Hizbullah yang berujung pada penguatan dolar AS. Mata uang safe haven, yaitu dolar AS, akan semakin terapresiasi.

Depresiasi rupee terhadap dolar AS masih relatif sehat dibandingkan banyak mata uang di dunia, dengan rupee terdepresiasi secara year-to-date sebesar 5,92 persen sejak bulan Desember.

Mata uang negara lain seperti Korea Selatan 6,78%, baht Thailand 6,92%, peso Filipina 7,89%, rio Brasil 10,63%, yen Jepang 10,78% melemah.

Sementara itu, AS Jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 5.000 menjadi 238.000 dari 243.000 pada minggu kedua bulan Juni, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 235.000, menandai angka tertinggi kedua sejak Agustus 2023.

Nilai Tukar Dolar Antar Bank Jakarta (JISDOR) turun menjadi Rp16.458 dari sebelumnya Rp16.420 terhadap dolar AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours