Rupiah turun terbatas di tengah pasar cermati utang Pemerintah RI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir melemah pada perdagangan Rabu, seiring fokus pasar pada utang negara Indonesia.

Rupee melemah satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp 16.215 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu.

“Pasar terus mencermati kondisi utang pemerintah yang semakin meningkat dan berada dalam posisi genting,” kata Berjangka Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forekindo, di Jakarta, Rabu. Menurut Kementerian Keuangan, utang negara mencapai Rp 8.353,02 triliun pada Mei 2024. Rasio utang negara terhadap pendapatan kini mencapai 300 persen. Indikator tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi 31 Desember 2023 sebesar 292,6 persen. Dari sisi eksternal, sebagian besar pedagang tetap optimis terhadap dolar mengingat ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2024, terutama setelah Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden AS Kamal Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat. Harris tampaknya dengan cepat mendapatkan dukungan dari partai tersebut untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik tahun ini. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Harris sedikit mengungguli Trump dalam jajak pendapat setelah ia menerima dukungan Biden. Selain itu, pasar Tiongkok mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut memburuk akibat data ekonomi yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal ke-2. Nilai tukar Dolar Antar Bank Jakarta (JISDOR) Bank Indonesia turun menjadi 16.224 rupiah terhadap dolar AS pada hari Rabu.

Baca Juga: Rupee sedikit melemah karena investor menunggu rilis data ekonomi AS. Baca Juga: Rupiah melemah 14 poin menjadi Rp16.228 terhadap dolar AS pada Rabu pagi. Baca juga: Rupee menguat karena pasar memperhatikan optimisme Presiden terpilih Prabov

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours