Rusia Kerahkan Sistem Rudal Tercanggih S-500 ke Crimea setelah S-400 Dihancurkan Ukraina

Estimated read time 2 min read

KYIV – Angkatan Bersenjata Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan rudal S-500 tercanggih ke wilayah Krimea. Hal tersebut diungkapkan Kepala Direktorat Utama Intelijen Ukraina Kyrillo Budanov.

Sistem rudal Prometheus dikerahkan setelah Moskow menghancurkan sistem rudal S-300 dan S-400 pada 10 dan 12 Juni.

“Sistem pertahanan udara Rusia sedang diperkuat,” tulis Kyiv Independence, Sabtu (15/6/2024), mengutip pernyataan Budanov.

“Ini cukup jelas dan dapat dimengerti. Elemen-elemen baru dari S-500 telah muncul. Pada prinsipnya, ini akan menjadi aplikasi eksperimental mereka, namun mereka sudah muncul di sana (di Krimea).”

Invasi Ukraina ke Krimea

Perkembangan ini terjadi setelah dua serangan Ukraina di semenanjung Krimea pekan lalu.

Pada 10 Juni, sistem pertahanan udara S-400 Rusia diserang di dekat Dzhankoi dan dua pesawat S-300 diserang di dekat Chornomorsk dan Yevpatoria, menurut pernyataan dari Angkatan Bersenjata Ukraina.

Dua hari kemudian, pasukan Ukraina menghancurkan radar kedua sistem tersebut.

Serangan telah meningkat sejak pengiriman rudal jarak jauh ATACMS oleh Amerika Serikat pada bulan Oktober 2023, yang dapat mencapai target hingga 300 km (190 mil).

Mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada bulan April bahwa S-500, dengan nama sandi Prometheus, akan mulai beroperasi tahun ini.

Dia menambahkan bahwa dua versi sistem, anti-rudal dan anti-pesawat, akan dikerahkan.

Menurut Departemen Pertahanan AS, S-500 dirancang untuk mencegat ancaman jarak pendek dan menengah, termasuk rudal balistik, jelajah, dan hipersonik.

Diproduksi oleh perusahaan pertahanan milik negara Rusia; Menurut Almaz-Anti-Concern, sistem ini diklaim memiliki jangkauan intersepsi 600 km (372 mil) dan ketinggian 200 km (124 mil).

Sistem S-500 diklaim dapat menyerang hingga 10 target secara bersamaan dan memiliki waktu respons yang lebih singkat dibandingkan S-400, 3-4 detik.

Sorotan lainnya termasuk radar anti-jamming yang lebih kuat yang mampu mendeteksi target “jarak dekat” hingga jarak 2.000 km (1.243 mil).

Militer Rusia belum mengomentari penempatan sistem rudal S-500 di Krimea.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours