Rusia menentang liberalisasi sepihak untuk izin masuk ke negaranya

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Direktur Departemen Konsuler Kementerian Luar Negeri Rusia, Aleksey Klimov, mengatakan Kementerian Luar Negeri Rusia tidak mendukung gagasan liberalisasi sepihak dalam proses masuk di Federasi Rusia, termasuk penetapan visa- izin masuk gratis. untuk warga negara dari beberapa negara.

Meski saat ini bersahabat, negara atau kategori warga negara asing tertentu tidak mendapat dukungan dari Kementerian Luar Negeri Rusia karena beberapa alasan, kata Klimov, seperti dilansir Sputnik, Jumat.

Klimov menambahkan bahwa inisiatif semacam itu bertentangan dengan prinsip timbal balik, yang merupakan hal mendasar dalam hubungan internasional, dan negara-negara harus terus mematuhi prinsip ini dalam hal tersebut.

“Inisiatif-inisiatif ini akan menempatkan warga negara asing pada posisi istimewa dibandingkan dengan warga negara Rusia, yang akan menjadi alasan kritik dari warga negara kami,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa preseden akan mencegah negara-negara asing untuk membuat perjanjian mengenai rezim bebas visa bersama dan akan menghilangkan kemungkinan melakukan hal tersebut di masa depan.

Ia juga mengatakan bahwa penetapan rezim bebas visa secara sepihak adalah keputusan serius dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan tindakan seperti itu biasanya diambil oleh negara-negara yang dianggap sebagai tujuan wisata pantai, serta oleh negara-negara yang tidak memainkan peran nyata dalam hal ini. kancah internasional.

“Dalam kasus Rusia, keputusan seperti itu akan secara signifikan merusak kredibilitas kebijakan luar negeri negara kami, bahkan di mata negara-negara sahabat dan netral,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah ada pembatasan lain dalam memberikan preferensi visa secara sepihak kepada warga negara asing, Klimov mengatakan ada moratorium pemberian bebas visa secara sepihak ke Rusia, yang diperkenalkan oleh Dewan Keamanan Rusia dan disetujui oleh Presiden Vladimir Putin pada tahun 2016.

Mempertimbangkan tren perkembangan situasi geopolitik saat ini dalam jangka pendek dan menengah, Kementerian Luar Negeri Rusia mendukung posisi Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Keamanan Federal Rusia bahwa pencabutan moratorium masih terlalu dini.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa isu-isu yang berkaitan dengan menjaga keamanan Rusia dan posisi kebijakan luar negeri Rusia memiliki prioritas tanpa syarat dibandingkan kemungkinan dampak positif terhadap industri pariwisata, terutama selama periode operasi militer khusus.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours