Rusia putus sambungan PLTN Kursk untuk pemeliharaan

Estimated read time 1 min read

MOSKOW (ANTARA) – Departemen operasi pembangkit listrik tenaga nuklir Rosenergoatom milik perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom pada Jumat mengumumkan bahwa unit pembangkit keempat pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk akan offline untuk pemeliharaan terjadwal.

Layanan ini akan dimulai pada 25 Agustus dan akan melibatkan sekitar 2.000 ahli. Prosesnya diperkirakan memakan waktu 59 hari, kata Rosenergoatom dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, bentrokan sengit terus berlanjut di Kursk. Pejabat keamanan Rusia melaporkan percobaan serangan drone terhadap pembangkit listrik tadi malam.

Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) segera bertindak melawan “terorisme nuklir” dari Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa tadi malam Ukraina mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk.

Pada 17 Agustus, Rosatom mencatat bahwa situasi di sekitar PLTN Kursk memburuk akibat serangan Ukraina.

Bentrokan di wilayah Kursk memanas setelah tentara Ukraina melancarkan serangan pada 6 Agustus.

Sumber: Anadolu

Sebuah rudal Ukraina menabrak sebuah apartemen di Rusia, 14 orang tewas

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours