Rusia Serang New York di Donbas dengan Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas

Estimated read time 2 min read

KYIV – Rusia menyerang kediaman New York di Donetsk, di wilayah Donbas, dengan bom berukuran besar FAB-300. Serangan hari Minggu menargetkan pusat komando Ukraina dan menewaskan 60 tentara Kiev.

Video yang menunjukkan serangan besar-besaran itu muncul di media sosial. Namun Kementerian Pertahanan Rusia belum mau berkomentar.

Menurut beberapa saluran Telegraph Rusia, seperti dikutip Russia Today pada 01-07-2024, sebuah bom eksplosif seberat tiga ton dengan modul pemandu telah tiba di pusat komando Ukraina.

Selain menewaskan sekitar 60 tentara Ukraina, serangan tersebut juga merusak empat kendaraan. Salah satu stasiun Telegraf menyebutkan bangunan yang rusak tersebut hilang tanpa bekas.

Rekaman serangan drone menunjukkan ledakan besar.

FAB-3000 dilaporkan pertama kali digunakan dua minggu lalu di kota Liptsy selama serangan Rusia di wilayah Kharkiv.

Menurut pakar militer Rusia, bom FAB-3000 memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan benteng terkuat sekalipun, dan teknologi baru memungkinkannya mencapai sasaran dengan akurasi tinggi.

Pakar Barat juga percaya bahwa FAB-3000 yang ditingkatkan milik Rusia, yang memiliki sayap yang dapat diawaki dan dibawa oleh satelit, serta bom kecil di udara menimbulkan ancaman serius bagi militer Ukraina.

Defense News melaporkan awal pekan ini bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah menggunakan senjata semacam itu terhadap angkatan bersenjata Ukraina. “Saat ini, Ukraina tidak memiliki kekuatan untuk menahan serangan bom,” tulis pakar militer tersebut dalam laporannya.

Wilayah New York pertama kali muncul di peta pada pertengahan abad ke-19, namun saat ini asal usul namanya tidak diketahui secara pasti.

Beberapa sejarawan mengatakan bahwa nama tersebut terkait dengan seorang pengusaha Amerika yang bekerja di kota tersebut, sementara yang lain mengatakan bahwa nama tersebut ditulis oleh imigran Mennonite yang datang ke daerah tersebut dari York, Jerman.

Ada pula yang berpendapat bahwa Amerikanisasi nama ini hanyalah akibat kesalahan penerjemahan dari alfabet Latin ke alfabet Sirilik.

Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia terus memperoleh keuntungan di Donbas.

Pada awal Mei, Moskow kembali melancarkan serangan ke wilayah Kharkiv.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan yang berkelanjutan tersebut merupakan respons terhadap serangan rutin pasukan Ukraina terhadap bangunan sipil Rusia di dekat perbatasan, yang memerlukan pembentukan “zona sanitasi”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours