Rusia tawarkan perdamaian ‘bersyarat’ ke Ukraina

Estimated read time 1 min read

MOSKOW (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perdamaian ke Ukraina pada Jumat (14/6), dengan merinci syarat-syarat Rusia untuk mengakhiri perang dan memulai perundingan perdamaian.

Dalam pertemuan dengan staf Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, Putin mengatakan Rusia akan “segera” menghentikan operasi tempur jika Ukraina membatalkan rencananya untuk bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia – wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhya.

“Hari ini kami telah membuat proposal perdamaian yang konkrit dan nyata. Jika Kiev dan negara-negara Barat menolaknya seperti sebelumnya, maka itu adalah urusan mereka, tanggung jawab politik dan moral mereka untuk melanjutkan pertumpahan darah,” katanya.

Putin memperingatkan bahwa kondisi di medan perang dapat berubah menjadi tidak menguntungkan bagi Kiev, dan jika hal itu terjadi, “kondisi untuk memulai perundingan akan berbeda.”

Putin menekankan bahwa ia mengusulkan diakhirinya konflik, bukan sekadar pembekuan.

“Segera setelah Ukraina mulai menarik pasukan dari (wilayah) Donbas dan Novorossiya serta berkomitmen untuk tidak bergabung dengan NATO, Federasi Rusia akan berhenti menembak dan siap bernegosiasi. Saya kira itu tidak akan lama,” tambahnya.

Putin menyatakan bahwa dia tidak menganggap Volodymyr Zelenskiy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei, dan menunjuk parlemen negara tersebut, Rada Rada, sebagai satu-satunya otoritas yang sah.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours