Rusia Tegaskan Israel dan Ukraina Punya Agenda yang Sama

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Ukraina dan Israel berusaha memprovokasi perang regional besar-besaran yang mereka yakini akan menyelesaikan masalah mereka sendiri dengan mengorbankan pihak lain.

Pernyataan tersebut disampaikan diplomat tinggi negara itu dalam wawancara eksklusif dengan Anna Knishenko dari RT, yang disiarkan pada Sabtu (31/8/2024).

Ketika ditanya tentang kemungkinan krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah berubah menjadi perang regional yang besar, Lavrov mengatakan bahwa satu-satunya pihak yang menginginkan konflik semacam itu adalah Israel.

Tampaknya, satu-satunya pihak yang menginginkan perkembangan seperti itu adalah Israel. Lavrov berkata, Mungkin pemerintah Israel berada dalam situasi politik yang sangat sulit dan mereka bahkan tidak menyembunyikannya.

“Mungkin mereka ingin memanfaatkan situasi ini untuk menyelesaikan semua permasalahan mereka dengan Hamas dan Hizbullah, kelompok pro-Iran di Suriah dan Irak,” kata menteri tersebut.

“Teheran tampaknya menghindari konflik semacam itu dan tidak ingin terlibat dalam aksi militer besar-besaran.” katanya. “

Lavrov mengatakan perilaku Israel sangat mirip dengan perilaku Ukraina sehingga Kiev tampaknya berusaha menyeret pendukung Baratnya ke dalam konflik langsung dengan Moskow.

“Saya melihat persamaan yang menarik di sini, bahwa (Volodymyr) Zelensky, yang sepenuhnya berada di bawah kendali Amerika Serikat, menginginkan hal yang hampir sama, yaitu memulai perang besar di sini, di sekitar Ukraina, dan mundur sepenuhnya. kepada Amerika dan anggota NATO. Negara-negara lain akan mulai memperjuangkannya,” kata Lavrov.

Dia mengatakan bahwa ini adalah situasi yang sangat mirip ketika mereka ingin memprovokasi perang besar di Timur Tengah dan wilayah sekitar kita, yang saat ini merupakan bagian dari Wilayah Kursk (Rusia) berada di bawah kendali rezim Nazi Zelensky. persenjataan. Itu diberikan kepadanya oleh NATO.

“Serangan berkelanjutan Ukraina terhadap Wilayah Kursk, yang dilancarkan oleh Kiev awal bulan ini, tampaknya telah disetujui oleh penguasa Barat,” kata Lavrov. katanya.

“Sejumlah besar unit Nazi ikut serta dalam permusuhan, serta pasukan asing yang bisa saja menjadi tentara reguler,” jelasnya.

“Sulit bagi saya untuk mengatakan apa ide di balik situasi ini, karena pikiran rekan-rekan kita di Barat sangat kompleks, terkadang mereka mengubah segalanya sesuai keinginan mereka, dan kemudian tidak terjadi apa-apa,” kata Lavrov. Hasil yang dipertanyakan dicapai oleh koalisi Barat di Afghanistan, Irak dan tempat lain.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours