Saksi Sebut Alexander Marwata Minta Bantuan SYL Agar Kampungnya Didukung Program Kementan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Nama Komisi Pemberantasan (KPK) Alexander Marwata disebut telah dikirimkan ke Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Tujuannya, meminta bantuan proyek kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk desanya di Klaten, Jawa Tengah.

Hal itu diungkapkan Kasdi Subagyono saat menjadi saksi mahkota terdakwa SYL dan Muhammad Hatta dalam penyidikan soal tudingan dan rasa puas diri di Kementerian Pertanian.

Awalnya, Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh menanyakan kepada Kasdi apakah dirinya mengetahui komunikasi SYL dengan jajaran Badan Pemberantasan Korupsi.

Kasdi mengaku melihat percakapan SYL dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata yang disebutnya Alex Marwata saat pemeriksaan. Dia teridentifikasi dalam survei KPK.

“Apakah Anda mendengar atau ada kontak Menteri dengan salah satu petugas KPK saat itu? Dengan pimpinan KPK? Ada hubungannya nggak?” tanya Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19 Juni 2024).

“Saya tidak ada di sana, percakapannya ada di sana saat itu, tapi itu bukan pengalamannya. Penyidik ​​memberi tahu saya bahwa percakapan itu dilakukan melalui telepon seluler menteri. Lalu ada pembicaraan ini…” jawab saksi.

“Bicara dengan siapa?” kata hakim.

Antara Menteri dan salah satu pimpinan KPK, jawab saksi.

“Siapa namanya?” – tanya hakim lagi.

Lalu Pak Alex Marwata, kata saksi.

Kasdi menjelaskan, isi surat tersebut tidak ada kaitannya dengan perkara yang sedang menunggu di pengadilan.

“Ada apa, posisi?” – tanya hakim.

“Dalam percakapan itu kalau tidak salah, ternyata Pak Alex meminta bantuan ke desanya Klaten agar bisa mendukung proyek menteri,” jawab saksi.

Kasdi belum mengetahui apakah SYL sudah memenuhi permintaan tersebut atau belum. Hakim Rianto kemudian menanyakan apakah ada pembicaraan setelah atau sebelum penyidikan dugaan tindak pidana di Kementerian Pertanian.

Kasdi menjawab, komunikasi itu diterima setelah dilakukan penyelidikan. Namun, dia segera mengoreksi pernyataan tersebut.

Mohon diterima Yang Mulia, seingat saya, tahun 2022 adalah tahun sebelum sidang, kata Kasdi.

“Aku punya permintaan untukmu. Siapa namanya?” tanya hakim.

“Pak Alex Marwata,” jawab saksi.

– Tolong bantu desa Klaten? hakim meminta konfirmasi.

“Buatlah rencana,” jawab Kasdi.

Dari percakapan peneliti, Kasdi juga mengatakan bahwa Alex meminta SYL menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Manusia (LHK), Siti Nurbaya.

“Nomor teleponnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tn. Alex kepada Menteri Ny. Siti Nurbayi, begitulah kata yang dibicarakan,” kata Kasdi.

– Dan menteri memberi Anda nomor teleponnya? tanya hakim.

“Entahlah,” jawab Kasdi.

Sekadar informasi, SYL kini didakwa bersama dua anak buahnya, yakni Sekretaris Utama Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Kementerian Pertanian Muhammad Hatta.

Surat dakwaan mendakwa SYL menerima hadiah uang tunai senilai Rp44,5 miliar. Uang ini berasal dari “gabungan” pejabat Eselon I dan mewakili 20% anggaran masing-masing sekretariat, direktorat, dan lembaga di Kementerian Pertanian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours