Sambangi Nusakambangan, Yasonna Pantau Penerapan Smart Prison dan Patroli Perairan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoli melakukan peninjauan langsung penerapan sistem penjara cerdas dan ruang kendali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan.

Dalam kunjungan kerjanya di Pulau Nusakambangan, Jasonna didampingi oleh Plt Dirjen Reformasi Reinhard Silitonga, Direktur Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tejo Harwanto, serta para tokoh masyarakat dan pakar masyarakat kunci di Pulau Nusakambangan. Direktorat Jenderal Reformasi.

Menteri Yassonna juga menerapkan pemantauan langsung sistem pengawasan CCTV di 187 titik Lapas dan pemantauan sistem keamanan pintu secara terpusat sebagai upaya meningkatkan keamanan dan efisiensi di lembaga pemasyarakatan.

Lapas dengan keamanan maksimum yang dibuka pada awal tahun 2024 ini saat ini menampung 98 warga binaan pemasyarakatan. Mereka ditempatkan di dua blok, yaitu blok A dengan 32 kamar masing-masing tiga orang dan blok B dengan 32 kamar dengan masing-masing lima orang.

Saya mohon kepada petugas agar disiplin dan berintegritas dalam pelaksanaan tugas dan tugas pemasyarakatan, kata Yasonna saat berkunjung ke Lapas Kelas IIA Ngaseman Pulau Nusakambangan, Sabtu (20/7/2024).

Selain itu, Yasonna juga meninjau pembangunan Lapas Keamanan Menengah Kumbang yang sedang berjalan. Penjara tersebut, kata Jasonna, akan menampung 496 orang dan dijadwalkan pembangunannya pada tahun 2025.

“Tidak hanya fasilitas yang harus dipersiapkan dengan baik, tetapi juga pelatihan dan kematangan petugas yang akan bertugas di lapas sebagai upaya pemerintah meningkatkan sistem pemasyarakatan yang efisien dan efektif,” ujarnya.

Saat itu, Yasonna juga menguasai perairan sekitar Pulau Nusakambangan dengan mengemudikan speedboat Pengayoman 5.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penguatan keamanan dan deteksi dini kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban. “Kita harus menjaga Nusakambangan, menjaga sumber daya alamnya dan mencegah eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.

Jasonna menambahkan, seluruh unit penindakan teknis di Pulau Nusakambangan rutin melakukan patroli gabungan untuk memastikan pulau tersebut tetap menjadi pulau pemasyarakatan yang menguntungkan.

Saat ini di Pulau Nusakambangan terdapat 11 Lapas dengan tingkat keamanan berbeda-beda, antara lain: Lapas Terbuka dan Lapas Nirbaya (minimum), Lapas Permisan dan Lapas Kembang Kuning (keamanan sedang), Lapas Besi, Lapas Narkoba, Lapas Gladakan dan Ngaseman (Pengamanan Maksimal), serta serta Lapas Batu, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar (Keamanan Super Maksimal).

“Pembangunan Lapas baru di Pulau Nusakambangan diharapkan dapat mengurangi kelebihan kapasitas baik di Pulau Nusakambangan maupun wilayah lain di Indonesia,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours