Sampai Kapan Fenomena Cuaca Panas Melanda Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya

Estimated read time 3 min read

Malang merupakan fenomena cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Situasi serupa juga terjadi di negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal ini sebagian disebabkan oleh munculnya awan. Pertanyaannya, sampai kapan cuaca panas ini akan berlangsung?

Guru Besar Departemen Geofisika Universitas Brawijaya, prof. Adi Susilo mengatakan, minimnya pertumbuhan awan berdampak pada frekuensi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan manusia secara langsung tanpa hambatan. Hal ini sudah berlangsung cukup lama dan diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober tahun depan.

Namun bukan berarti anomali iklim El Niño tidak akan turun hujan pada musim panas ini, masih mungkin terjadi, kata Profesor Adi Susilo dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024).

Cuaca panas juga melanda negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sejumlah negara lain juga mengalami peningkatan suhu panas yang tajam, yang dampaknya sangat terasa terutama di wilayah perkotaan.

Manila, ibu kota Filipina dengan populasi lebih dari 14 juta jiwa, mencapai 38,8 derajat Celcius, tertinggi dalam sejarah, katanya. Ini adalah ahli gempa dan seismik.

Pada tanggal 22 April, gelombang panas di Bengal juga mencapai 43 derajat, menyebabkan pemerintah menutup sekolah dasar di sana. Pada bulan itu, Laos juga mencatat rekor suhu tertinggi sebesar 43,2 derajat Celcius.

Dia berkata: “Thailand sendiri terkena dampak paling parah, dengan 61 kematian dan suhu mencapai 52 derajat.

Beruntung cuaca panas tersebut tidak berdampak signifikan terhadap Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca panas di Indonesia disebabkan peralihan musim hujan ke musim kemarau. Suhu panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang disebabkan oleh pergerakan semu matahari yang merupakan siklus normal yang terjadi setiap tahunnya, sehingga suhu panas tersebut dapat berulang pada waktu yang sama setiap tahunnya.

Gelombang panas yang terjadi akhir April dan awal Mei ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu garis lintang tampak matahari di atas 10 derajat lintang utara di seluruh benua Asia Tenggara, ujarnya.

Matahari sangat terik dan memberikan kondisi hangat. Faktor berikutnya adalah anomali iklim El Nino tahun 2022/2024 dan analisis data historis menunjukkan bahwa suhu akan berada 2 derajat di bawah normal ketika El Nino terjadi. “Faktor selanjutnya adalah efek pemanasan global yang menyebabkan suhu meningkat dari tahun ke tahun.

Profesor tersebut berbicara mengenai dampak gelombang panas di Indonesia. Diakui Adi Susilo, terlalu tajam sehingga tidak baik bagi kesehatan orang yang bekerja di luar ruangan. Jadi kenakan pakaian berlengan panjang saat Anda bepergian, tetapi hindari pakaian berwarna hitam atau gelap.

“Karena pakaian dengan warna ini menyerap panas, panas tersebut terperangkap di dalam sehingga menyebabkan keringat mudah keluar sehingga menyebabkan dehidrasi,” ujarnya. – Siapkan payung dan topi untuk menghindari sinar matahari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours