Sampai Senin, Wisatawan Kepulauan Seribu mencapai 1.246 orang

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu melaporkan 1.246 wisatawan mengunjungi wilayahnya selama libur Idul Adha 1445 Hijriah hingga Senin (17 Juni).

Wisatawan datang dari beberapa pintu masuk antara lain Marina Ancol sebanyak 356 orang, Muara Angke total 416 orang, Tanjung Pasir total 449 orang, dan Sitiis total 25 orang, kata Pariwisata Kepulauan Seribu. dan Ketua Departemen Ekonomi Kreatif Sonti. Pangaribuan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, sebanyak 1.090 wisatawan lokal dan 156 wisatawan mancanegara mengunjungi berbagai pulau di kawasan Kepulauan Seribu.

“Sebagian besar wisatawan mengunjungi pulau-pulau berpenghuni dan pulau resor yang memiliki berbagai fasilitas wisata,” ujarnya.

Sementara pada Sabtu (15 Juni) dan Minggu (16 Juni), total wisatawan yang berkunjung ke kawasan kepulauan di wilayah DKI Jakarta mencapai 5.293 wisatawan.

“Jelang Idul Adha, banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kepulauan Seribu untuk menikmati berbagai destinasi yang ditawarkan,” ujarnya.

Ia mengatakan ribuan pulau mudah diakses dan fasilitas yang disediakan memudahkan wisatawan menikmati liburan.

Di sekitar Dermaga Kali Adem, pengunjung bisa memanfaatkan perahu kayu yang harganya antara Rp50.000 hingga Rp80.000.

Anda juga bisa naik kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan harga berkisar Rp44 ribu hingga Rp74 ribu.

Sedangkan melalui dermaga Marina Ankol tarifnya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000, ” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebelas spot wisata unggulan di pulau padat penduduk tersebut dan mengajak Provinsi DKI Jakarta menyiapkan peraturan daerah (perda) sebagai pendukungnya.

“Pemprov sudah melakukan terobosan, ada kemajuan, perubahan dan ide, sehingga masuk akal untuk dilakukan,” ujarnya.

Menurut dia, jika mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepulauan Seribu, pembangunan di daerah tersebut tidak akan optimal.

Junaedi menjelaskan, kebijakan peningkatan PAD dilakukan bersamaan dengan transformasi DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

“Jakarta menuju kota global dengan kinerja yang baik di sektor pariwisata dan pembentukan Kawasan Strategis Pariwisata (KSPN),” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours