Samsung ungkap produk kulkas hibrida baru

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Samsung Electronics Co. meluncurkan produk lemari es hibrida baru yang menggunakan elemen semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja energi.

Berdasarkan siaran Yonhap pada Kamis (20/6), lemari es Custom AI Hybrid mengadopsi metode pendinginan hybrid yang menggabungkan modul Peltier dengan kompresor tradisional.

Modul Peltier atau modul termoelektrik adalah perangkat kontrol termal yang memberikan efek pemanasan dan pendinginan serta menjaga suhu di atas target tertentu.

Modul ini sering digunakan pada barang-barang kecil seperti pendingin portabel dan lemari es minibar, namun jarang digunakan pada peralatan besar karena efisiensi dayanya biasanya lebih rendah.

Samsung Electronics mengatakan produk kulkas hybrid baru ini merupakan kulkas besar pertama yang menggunakan modul Peltier untuk pendinginan.

“Kami mengembangkan pendingin jenis baru untuk lemari es di mana kompresor dan semikonduktor bekerja sama seperti mobil hybrid untuk mencapai efisiensi terbaik,” kata Wakil Presiden Samsung Electronics Wee Hoon.

“Saya rasa di luar negeri belum ada produk serupa,” ucapnya.

Perusahaan mengatakan sistem pendingin hybrid akan mengurangi konsumsi listrik pada lemari es, salah satu peralatan rumah tangga yang paling haus energi.

Selama pengoperasian normal, kompresor inverter AI beroperasi sendiri untuk menjaga konsumsi energi tetap konstan.

Ketika lebih banyak energi dibutuhkan — seperti saat puncak penggunaan es di musim panas atau ketika sejumlah besar makanan baru ditambahkan — modul Peltier akan aktif untuk memberikan pendinginan yang cepat dan efisien.

Selain itu, algoritma AI yang dibangun dengan pembelajaran mesin mengoptimalkan pengoperasian dengan membedakan antara pembukaan pintu normal dan situasi yang memerlukan pendinginan maksimum.

Samsung Electronics menyoroti kulkas hybrid barunya dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi sebesar 30 persen dibandingkan produk berstandar tertinggi, menghemat tagihan listrik konsumen hingga 28.000 won atau Rp 332 ribu per tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours