Sandiaga Uno Ungkap Sederet Daya Tarik Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi

Estimated read time 2 min read

BANYUWANGI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno baru-baru ini menjelaskan sejumlah objek wisata yang ada di Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi.

Sandiaga mengatakan Desa Wisata Osing Kemiren merupakan salah satu dari 6.016 desa wisata yang masuk dalam Jadesta yang menawarkan pengalaman wisata kelas dunia. Hal itu diungkapkan Sandiaga saat berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur, dalam rangkaian kunjungan ke 50 besar desa wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

“Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Saya berharap kedepannya alam, seni dan budaya tetap terjaga. Produk kreatif dan kreatif juga perlu kita perhatikan, produknya sangat bagus, kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya dikutip, Minggu (14/7/2024).

“Tadinya saya belanja, semoga bisa menjadi oleh-oleh dan bagian dari wisata hijau. Saya ucapkan selamat dan nyatakan Desa Wisata Osing Kemiren sebagai Desa Wisata terbaik di Indonesia tahun 2024”, lanjutnya.

Beberapa daya tarik Desa Wisata Osing Kemiren antara lain pemandangan alam pedesaan yang dikelilingi persawahan, udara segar karena masih banyak pepohonan, sumber mata air dan sungai. Selain itu, desa wisata yang terkenal dengan suku Osing ini memiliki budaya dan bahasa tersendiri yang disebut dengan bahasa Osing (Jawa).

“Saya melihat ini adalah bagian dari produk pariwisata kita yang bisa kita tawarkan kepada dunia. “Saya berharap Desa Wisata Osing Kemiren bisa kami usulkan menjadi Desa Wisata PBB,” ujarnya.

Menparekraf juga berharap Desa Wisata Osing Kemiren menjadi destinasi yang meningkatkan ekosistem pariwisata di Banyuwangi-Bali Barat.

“Sekarang kami sedang mengembangkan objek wisata ini agar perjalanannya terorganisir, sehingga menarik kunjungan wisatawan yang berkumpul di Bali Barat,” kata Sandiaga.

Jika baru pertama kali berkunjung ke Desa Wisata Osing, wisatawan bisa merasakan tradisinya yang paling terkenal yaitu tradisi Gedhogan. Tradisi di salah satu desa wisata banyuwangi ini terus dilakukan secara turun temurun sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang diterima.

Saat musim panen, para ibu-ibu daerah ini menampilkan pertunjukan seni yang unik dengan menumbuk lesung diiringi suara angklung dan tabuhan gendang yang merdu. Wisatawan juga bisa melihat rumah adat suku Osing di kiri kanan jalan dengan pintu kayu berukir dan bentuk atap yang khas.

Ada tiga jenis desain atap yang dikenal di setiap rumah, antara lain tikel balung (atap berpinggul), baresan (atap berpinggang tiga), dan crocogan (atap berpinggul).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours