Sanksi Baru ke Rusia Bikin Negara Uni Eropa Ini Was-was, Kok Bisa?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Negara-negara Barat sedang mempersiapkan sanksi babak terbaru terhadap Rusia, namun Brussels belum menyetujui babak baru sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Moskow. Jerman dilaporkan menolak usulan kemungkinan sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan Moskow.

Reuters melaporkan mengutip seorang diplomat bahwa anggota Uni Eropa diperkirakan akan membahas sanksi baru tersebut pada Jumat malam waktu setempat. Namun isu tersebut “ditarik dari agenda pada menit-menit terakhir”.

Pembatasan yang mungkin terjadi termasuk larangan pengiriman gas alam cair atau LNG Rusia, dan rencana untuk memerangi penghindaran dengan meminta pertanggungjawaban operator UE atas pelanggaran yang dilakukan oleh anak perusahaan dan mitra di negara ketiga.

Perusahaan-perusahaan Jerman dilaporkan khawatir akan ditandai sebagai kendaraan yang melanggar larangan tersebut. Menurut Deutsche Presse-Agentur, Berlin khawatir perusahaan Jerman akan terkena dampak peraturan yang diusulkan tersebut.

Anggota UE berharap untuk mencapai kesepakatan mengenai sanksi sebelum KTT perdamaian Ukraina pada 15-16 Juni. Negara Alpen tersebut diperkirakan akan menerima delegasi dari 90 negara.

Namun, Rusia, bersama Tiongkok dan Arab Saudi, tidak akan berpartisipasi, karena Moskow mengatakan Barat akan menggunakan acara tersebut sebagai “ultimatum”.

Uni Eropa telah memasukkan lebih dari 2.100 entitas dan individu ke dalam daftar hitam karena operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Sementara itu, AS pada minggu ini memberlakukan serangkaian pembatasan baru, yang menargetkan Bursa Efek Moskow (MOEX) dan bank-bank besar, serta sektor TI di negara tersebut.

Pembatasan tersebut mendorong MOEX untuk menangguhkan perdagangan dolar AS dan euro pada hari Kamis. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bank sentral Rusia “sepenuhnya mampu menjamin stabilitas semua pasar.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours