SCI: Tarif Kompetitif Tol Dorong Efisiensi Logistik hingga 50 Persen 

Estimated read time 3 min read

Republik Jakarta – Sugi Purnoto, konsultan senior Supply Chain Indonesia (SCI), mengatakan tol yang kompetitif akan mendorong efisiensi transportasi logistik dalam negeri. Sugi mencontohkan Tol Cibitung Siringsin (JTCC) yang saat ini sudah terkoneksi penuh dengan lima ruas tol jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.​

“Jalan tol yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Pelindo Solsi Logistic Group melalui Jalan Tol Pelabuhan PT Cibitung Tanjung Priok (PT CTP Toll Road) ini sangat dinantikan oleh banyak pemangku kepentingan termasuk industri transportasi dan logistik pernyataan di Jakarta pada Kamis. 18 Juli 2024).

Pak Sugi mengatakan, tersambungnya jalan tol ini akan membantu logistik, khususnya untuk pengiriman Jakarta Selatan menuju wilayah Bogor, Cianjur, Ciawi, dan Sukabumi yang sebelumnya terkonsentrasi di simpang Chikunil-JORR dan akses Halim, Chawan, dan Jakarta He mengatakan bahwa hal itu berdampak signifikan terhadap aliran Tol Jagolawi. Menurut Sugi, akses tol ini akan mengurangi waktu tempuh 30 hingga 60 menit dibandingkan akses Chikunil dan Chawan.​

“Ketika tol kompetitif, efisiensi transportasi logistik bisa mencapai 30-50%, yang tidak hanya mengurangi biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan pemanfaatan aset, tetapi juga meningkatkan kecepatan pengiriman (lead time) yang berasal dari peningkatan dan pengurangan biaya transportasi Ada risiko kecelakaan,” kata Sugi.​

Sugi mengapresiasi JTCC untuk industri manufaktur yang memperlancar dan mempercepat proses pengangkutan bahan baku (inbound) baik dari pelabuhan maupun pemasok lokal, serta pengangkutan produk ke perusahaan pelanggan. Sugi mengatakan peningkatan akses jalan tol akan mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan industri di dekat jalan tol akses khusus.​

“Beberapa ruas tol telah mendukung keberadaan banyak kawasan industri, seperti Tol Japek, Jagolawi, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, dan Surabaya-Malang,” lanjut Sugi.​

Bagi industri transportasi dan logistik, lanjut Sugi, kehadiran jalan tol dapat mengurangi waktu tempuh pengiriman sebesar 30-50% sehingga meningkatkan utilisasi kendaraan. Pak Sugi mengatakan biaya operasional dan biaya perawatan armada lebih efisien karena akses berbayar memungkinkan armada beroperasi pada rentang kecepatan 60 hingga 80 kilometer per jam dalam kondisi tertentu.

“Di tingkat nasional, kehadiran jalan tol akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional dan jalan raya seperti Jalan Pantula, Jalan Chikopo-Padalaran, dan Jalan Tol Sumatera. Hal ini juga akan berdampak pada penurunan biaya pemeliharaan jalan nasional.”​

Sugi mengatakan penggunaan jalan tol juga berpotensi mengurangi risiko kecelakaan dengan mengurangi kontak antara kendaraan pengangkut dengan sepeda motor dan kendaraan lainnya. Sugi mengusulkan kenaikan tarif JTCC hingga 20 hingga 30 persen dibandingkan tarif JORR untuk semua golongan.​

“Jika tolnya terlalu tinggi, seperti tol pelabuhan dari Cibitun hingga Priok, JTCC ini mungkin akan kurang populer di kalangan pengguna dan akan digunakan untuk keperluan darurat dibandingkan untuk kegiatan operasional sehari-hari seperti angkutan dan angkutan alternatif untuk logistik.” kata Sugi.​

Sugi mengatakan, tarif yang kompetitif mendorong penggunaan perusahaan transportasi dan logistik. Oleh karena itu, bagi operator jalan tol, diharapkan potensi keuntungan yang tinggi karena banyaknya kendaraan yang melintas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours