Sebanyak 483 orang ditangkap, 149 didakwa dalam kerusuhan di Inggris

Estimated read time 2 min read

London (ANTARA) – Sebanyak 483 orang telah ditangkap dan 149 didakwa terkait kerusuhan sayap kanan di seluruh Inggris sejak 30 Juli, kata Dewan Kepala Kepolisian Nasional (NPCC) pada Kamis (8/8).

NPCC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pelanggar dihukum ketika kasus-kasus tersebut melewati sistem peradilan pidana, dengan banyak tersangka ditahan setelah didakwa untuk hadir di pengadilan.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa ribuan petugas polisi dikerahkan di seluruh negeri pada Rabu malam, dan 36 demonstrasi terjadi dengan “gangguan minimal dan hanya sedikit penangkapan”.

“Diperkirakan 104 petugas polisi terluka sejauh ini, dan banyak yang dirawat di rumah sakit karena parahnya luka yang mereka alami,” katanya.

Kepala Polisi Gavin Stephens, ketua NPCC, mengatakan tindakan polisi “terus berkembang pesat” karena semakin banyak orang yang ditangkap dan didakwa sehubungan dengan kerusuhan tersebut.

“Ini adalah saat yang mengkhawatirkan bagi masyarakat dan tantangan besar bagi semua orang yang terlibat. Ada persatuan yang luar biasa di seluruh negeri dan inilah cara kita menghadapi perpecahan, dengan berdiri bersama. Kepolisian secara keseluruhan akan terus melakukan apa yang saya tahu. lebih baik aman saja,” ujarnya.

Stephen Parkinson, Direktur Penuntutan Umum, mengatakan: “Setiap jam semakin banyak tuntutan yang diajukan, hukuman penjara yang signifikan dijatuhkan dan keadilan terus ditegakkan setelah masa yang sangat sulit bagi negara ini.”

Inggris telah diguncang oleh kekacauan dimana pemberontak sayap kanan menyebarkan ujaran kebencian rasis dan Islamofobia terhadap Muslim, kelompok minoritas dan migran.

Kerusuhan ini dipicu oleh klaim palsu yang tersebar secara online bahwa seorang tersangka yang ditangkap dalam serangan fatal terhadap tiga anak pada tanggal 29 Juli di Southport adalah seorang pencari suaka Muslim.

Pihak berwenang kemudian mengidentifikasi pelaku serangan itu sebagai Axel Rudakubana, seorang remaja berusia 17 tahun yang lahir di Cardiff, Wales, dari orang tua asal Rwanda, namun tidak berbuat banyak untuk menghalangi massa sayap kanan untuk terus marah.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours