Sebanyak 550.000 warga Israel tinggalkan negara selama 6 bulan perang

Estimated read time 2 min read

Yerusalem (ANTARA) – Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel mencatat sekitar 550.000 warga Israel meninggalkan negaranya dan tidak kembali dalam enam bulan pertama sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai Oktober lalu.

The Times of Israel melaporkan pada hari Senin bahwa lebih banyak warga yang meninggalkan negara itu daripada kembali untuk merayakan Paskah pada bulan April ini.

Situs berita tersebut mencatat bahwa apa yang tadinya merupakan jalan keluar sementara atau jalan pulang bagi warga Israel selama perang, kini telah berubah menjadi sistem permanen atau perjalanan permanen.

Menurut Biro Pusat Statistik Israel, populasi Israel mencapai 9,9 juta pada bulan April, termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina, 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Jutaan warga Israel juga terdaftar memiliki kewarganegaraan ganda dengan memiliki setidaknya satu warga negara lain yang bukan warga negara Israel.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya konflik segera, telah menghadapi protes internasional atas serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Lebih dari 37.500 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan sekitar 86.000 orang terluka, menurut pejabat kesehatan regional.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang mudah rusak.

Mahkamah Internasional telah mendakwa Israel melakukan genosida, sehingga memaksa Israel untuk segera mengakhiri operasinya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina melarikan diri dari perang sebelum serangan tanggal 6 Mei.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours