Seberapa Buruk Megakonstelasi Satelit Bagi Astronomi?

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam beberapa tahun terakhir, planet kita dikelilingi oleh Starlink, OneWeb, dan satelit “megakonstelasi” lainnya. Peningkatan konstelasi ini membawa banyak manfaat bagi manusia. 

Namun jika kita menunggu lebih lama lagi, menurut David Koplow, Profesor Hukum Scott K Ginsburg di Pusat Hukum Universitas Georgetown di Washington, DC, hal ini juga akan menimbulkan biaya yang besar, termasuk penambahan beban di bidang luar angkasa. 

“Kami baru saja melihat betapa buruknya gangguan di darat dengan pesawat luar angkasa, dan semakin banyak satelit yang terbang, masalahnya akan semakin buruk.” kata Koplow di Space, dilansir Space, Jumat (10/5). /2024). 

Kekhawatiran Koplow telah diungkapkan dalam banyak buku ilmiah, yang judulnya menekankan skeptisismenya, seperti “The Great Small Satellites: The Good, the Bad, the Ugly and the Legal,” dan “Blinded by the Light: The Solution.” Kontroversi antara Astronomi Satelit dan Astronomi.”

“Sebagian besar dunia berpikir bahwa hukum internasional hanya mengizinkan perusahaan satelit melakukan apa pun yang mereka inginkan di luar angkasa, sekaligus memaksa observatorium untuk beradaptasi sebaik mungkin,” kata Koplow dalam artikel tersebut. 

Namun pada kenyataannya, supremasi hukum tidak sepihak, menurut Koplow para astrolog juga mempunyai hak hukum untuk menggunakan ruang secara bebas, dan mereka tidak boleh diam jika menyalahgunakan pekerjaannya.

Koplow mengatakan pada tahun 2019, dunia eksplorasi luar angkasa dan radiologi berubah secara tiba-tiba dan tiba-tiba ketika gelombang besar pertama satelit Starlink SpaceX diluncurkan ke bumi. 

“Terkejut dengan cahaya yang tiba-tiba dari pesawat tersebut, dan khawatir dengan harapan akan menggantikannya, para peneliti luar angkasa bergegas meresponsnya,” ujarnya. 

Mereka melakukannya dan …

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours