Sebut Serangan Siber Selalu Terjadi, Wapres Singgung Data Nasional

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Wakil Presiden (Vapres) KH Maruf Amin menyebut serangan siber selalu terjadi di dunia. Bahkan, Indonesia juga mengalami serangan siber dalam beberapa hari terakhir. Dia menegaskan, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah pencegahan.

Hal itu diungkapkan Wapres saat dimintai jawaban soal Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur yang dilanda serangan siber.

Pelaku diduga menyerang PDNS 2 dengan menggunakan software acak sejenis Branchiper dan meminta uang tebusan sebesar $8 juta atau Rp131,3 triliun.

Usai menghadiri pembukaan Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Tahun 2024, Wapres mengatakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE): “Prioritas kita adalah memulihkan, menormalisasi keadaan.” Dan alhamdulillah sekarang dia sudah normal. .” , Jalan BSD Grand Boulevard No. 1, Pagedangan, Tangerang, Banten, Senin (24/06/2024).

Upaya pembangunan kembali Pusat Data Nasional terus dilakukan bersama BSSN, Polri, kementerian/lembaga terkait, Telkom dan mitra organisasi lainnya. Saat ini, Pusat Pelayanan Imigrasi beroperasi normal untuk pengurusan izin tinggal, pengurusan visa dan lainnya.

Wapres mengatakan, “Penyebab kejadian sedang diselidiki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan BSSN serta aparat keamanan juga sedang menyelidiki penyebabnya.

“Dan kami berharap hal ini tidak terjadi lagi. Jadi kami bersiap menunggu. Faktanya, hal ini terjadi setiap saat, terjadi setiap saat di dunia ini.”

Wapres juga meyakinkan bahwa Pemerintah akan memperkuat Pusat Data Nasional untuk melindungi privasi negara dan masyarakat serta pelayanan publik tidak akan terganggu.

Wakil presiden mengatakan: “Oleh karena itu, kami akan meningkatkan upaya kami untuk melindungi privasi negara, privasi masyarakat dan layanan publik tidak akan dirugikan.” Pemerintah akan melanjutkan perjuangannya.

“Makanya pemerintah membuat satu data nasional, supaya tidak tersebar kemana-mana. Sehingga krisis ini menjadi pembelajaran berharga untuk kita antisipasi dan tidak boleh terulang kembali di kemudian hari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours