Sedot lemak bukan cara instan untuk turunkan berat badan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter bedah plastik renovasi Dr. Qori Haly, SpBP-RE, mengingatkan upaya menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan dengan cepat, termasuk dengan sedot lemak atau operasi sedot lemak.

“Sedot lemak bukanlah cara cepat menurunkan berat badan, meski menghilangkan sebagian lemak bisa menurunkan berat badan, namun itu bukanlah tujuan sebenarnya,” kata Kori dalam diskusi online yang digelar Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). di hari Rabu.

Corey menjelaskan, sedot lemak merupakan prosedur bedah invasif yang bertujuan untuk menghilangkan lapisan lemak di bawah kulit pada area tertentu. Liposuction bertujuan untuk membentuk area tubuh tertentu (body contouring) dengan cara menyerap lemak berlebih yang sulit dihilangkan.

“Jadi jangan sampai semua orang percaya bahwa body contouring itu melangsingkan, padahal body contouring hanya untuk tubuh atau bagian tubuh tertentu saja,” kata dokter yang merupakan Ketua Persatuan Ahli Bedah Plastik Rekonstruksi Estetika Jabodetabek ini.

Qori menganjurkan upaya rutin, seperti olahraga teratur dan pola makan seimbang, sebagai langkah efektif menurunkan berat badan.

Namun jika lemak berlebih masih tetap ada meski sudah berolahraga dan menjaga pola makan, sedot lemak bisa menjadi pilihan.

Meski operasi sedot lemak sederhana, namun prosedur ini memiliki berbagai risiko yang memengaruhi kondisi fisik dan fungsi organ pasien.

Risiko yang ada dapat timbul dari efek anestesi yang disebabkan oleh reaksi pasien terhadap obat anestesi dan obat lain atau dari risiko prosedur pembedahan.

Oleh karena itu, Hawk mengingatkan pasien untuk jujur ​​kepada dokter mengenai kondisinya dan obat yang diminum sebelum operasi.

Selain itu, Corey juga mengatakan sedot lemak dapat menimbulkan risiko lain, seperti retensi air, infeksi, mati rasa, dan alergi lidokain.

Dan masih ada risiko yang lebih serius yaitu, kulit bergelombang, kerusakan jaringan lunak, masuknya jarum sedot lemak ke dalam rongga tubuh dan bagian tubuh tertentu, timbunan lemak, serta gangguan jantung dan ginjal.

Resiko timbulnya masalah akan semakin besar seiring dengan meluas atau meluasnya lapangan pekerjaan, sehingga banyak tempat yang melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan resiko timbulnya permasalahan,” kata Kori.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours