Segera IPO, Gunanusa Eramandiri incar dana segar Rp75 miliar

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Perusahaan makanan dan kacang-kacangan PT Gunanusa Iramandiri TBK (Guna) berencana segera mencatatkan saham perdananya atau menggelar penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tujuan menghimpun dana baru Rp. 75 miliar

GUNA berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 persen atau sebanyak-banyaknya 500 ribu saham baru, dengan harga penawaran perdana (book building) Rp100 hingga Rp150 per saham.

Jakarta, Direktur Utama GUNA Ivan Kokro Saputra, Kamis, mengatakan masa penawaran perdana 20-26 Juni 2024, tanggal efektif 28 Juni 2024, masa penawaran umum 2-4 Juli 2024.

Kemudian tanggal pemberiannya pada 4 Juli 2024, pendistribusian saham secara elektronik pada 5 Juli 2024, dan pencatatan saham di BEI pada 8 Juli 2024.

Evan mengungkapkan, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk seluruh modal kerja atau biaya operasional (OPEX), untuk membiayai kebutuhan operasional termasuk pengadaan bahan baku almond dan kacang tanah.

Ide dasarnya adalah dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku almond dan kacang tanah yang keduanya merupakan bahan baku utama perseroan, kata Ivan.

Ia mengatakan, panen kacang almond dilakukan setahun sekali, yakni pada bulan Agustus hingga Oktober, sehingga harga kacang almond mencapai harga terendah saat itu.

Demikian pula kacang tanah hanya dipanen dua kali dalam setahun, panen pertama pada bulan Februari dan panen kedua pada bulan September dan Oktober.

Oleh karena itu aksi korporasi ini dilakukan untuk membeli bahan baku sebanyak-banyaknya untuk pasokan dengan biaya yang lebih murah, karena kebutuhan pembelian bahan baku sangat penting untuk memenuhi permintaan pelanggan, kata Ivan.

Perusahaan, lanjutnya, berada pada industri yang mempunyai niche market, dalam artian menjual produknya pada segmen pasar tertentu yaitu business to business (B2B).

“Perusahaan mengolah kacang almond yang dipasarkan dengan merek Almonasia dan kacang-kacangan lainnya dengan merek John Farmer, secara nasional dan pada segmen bahan kacang di beberapa negara ASEAN antara lain Malaysia, Thailand, dan Filipina,” kata Ivan yang telah menjadi merek ternama. ” .

Saat ini perseroan memiliki perjanjian business-to-business (B2B) dengan berbagai produsen makanan dan minuman, seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP ) telah menjalin kerjasama. Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan produsen lainnya.

“Perusahaan juga memproduksi makanan ringan berbahan almond dan kacang tanah yang dijual dengan menggunakan merek mitra bisnis perusahaan, misalnya perusahaan bekerja sama dengan Indomaret untuk produk kacang almond dan kacang kupas dalam kemasan,” kata Ivan.

Hingga 31 Desember 2023, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,4 triliun dengan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 94,8 miliar yang sebagian besar berasal dari penjualan perseroan dan dua anak usaha yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours