Sejarah Berdirinya Indofarma yang Kelilit Pinjol Rp1,26 M, BUMN Ini Sudah Ada Lebih 10 Dekade

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – PT Indofarma Tbk belakangan menjadi perbincangan karena perusahaan farmasi pelat merah yang tertahan dana miliaran rupee (pinjaman online). Yang lebih mengejutkan lagi, perusahaan tersebut menggunakan nama karyawannya untuk memberikan pinjaman, padahal pihaknya mengklaim utang sebesar Rp 1,26 miliar telah dilunasi.

Berikut kisah berdirinya Indofarma yang telah berdiri lebih dari 10 dekade. Seperti diberitakan sebelumnya PT Indofarma, dimulai dari sebuah pabrik kecil di kawasan Rumah Sakit Pusat pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1918.

Saat itu, perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam salep dan tisu toilet yang menjadi penyebab terbentuknya PT Indonesia Farma Tbk atau PT Indofarma Tbk saat ini. Indofarma kini menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung program pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Status perusahaan berubah menjadi badan hukum berbentuk Perusahaan Umum Farma Indonesia (Perum Indofarma) pada tanggal 11 Juli 1981. Kemudian status perusahaan berubah lagi pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) sesuai peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (PP) Nomor 34 Tahun 1995, dengan surat menyurat berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 2 Januari 1996, sebagaimana telah diubah dengan Akta Nomor. 134, tanggal 26 Januari 1996.

Pada tahun 2012, perusahaan mulai memasarkan unit usahanya yang memproduksi peralatan untuk pabrik farmasi bernama Indomach. Pada tahun 2013, melalui Indofarma Global Medika, perusahaan mendirikan PT Farmalab Indoutama yang bergerak di bidang laboratorium setara dan uji klinis.

Selain itu, pada Januari 2020, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan tersebut kepada Bio Farma sebagai bagian dari upaya pembentukan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang farmasi.

Hingga tahun 2020, perseroan telah memproduksi 222 jenis obat dan 106 jenis alat kesehatan. Jenis obat yang tersedia di Indofarma berkisar dari obat bebas seperti parasetamol hingga obat bebas resep.

Indofarma memiliki anak perusahaan, PT Indofarma Global Medika, yang didedikasikan untuk distribusi obat-obatan dan alat kesehatan. Didirikan pada tanggal 4 Januari 2000 dengan 99,99% saham Indofarma dan tetap berada di tangan Koperasi Karyawan Indofarma. Perusahaan yang berusia lebih dari 20 tahun ini memiliki 29 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kesulitan Keuangan Indofarma Kini, berabad-abad kemudian, Indofarma mengalami kesulitan keuangan. Memburuknya situasi keuangan membuat PT Indofarma (Persero) Tbk tidak membayar gaji karyawan sejak Januari 2024.

Bahkan, karena kendala keuangan, anak usaha PT Bio Farma (Persero) itu terseret penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara.

Wakil Menteri atau Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengakui situasi keuangan Indofarma sangat sulit. Oleh karena itu, penyelamatan dilakukan melalui rencana restrukturisasi. Kegiatan serupa juga bekerjasama dengan Bio Farma, induk perusahaan.

“Karena sekarang kondisinya sangat sulit. Oleh karena itu, Biofarma akan melakukan serangkaian operasi penyelamatan sebagai perusahaan induk. Nanti masuk biaya Biopharma, kata Tiko kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Berikut kronologi sejarah berdirinya Indocina – 1918

Lokasi pertama

Dari unit produksi kecil-kecilan di Rumah Sakit Pemerintah Pusat Hindia Belanda yang memproduksi salep dan pembalut.

1931

Pemindahan unit produksi

Unit produksinya berpindah ke Manggarai, yang saat itu dikenal dengan nama “Pabrik Farmasi Manggarai”, dan mulai memproduksi tablet dan suntikan.

1942

Migrasi ke koloni Jepang

Diakuisisi oleh pemerintah Jepang di bawah Takeda Pharmaceuticals

1950

Pergantian pemerintahan Indonesia

Diasumsikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dibawah arahan Kementerian Kesehatan.

1981

Pindah ke perumahan umum

Situasi berubah menjadi perusahaan publik Indonesia Farma (Perum Indofarma).

1988

Konstruksi pabrik

Pembangunan pabrik seluas 20 hektar di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

1991

Pemindahan produksi

Pengalihan Kegiatan Produktivitas ke Pabrik Semen.

– 2000

Anak perusahaan

Konstitusi anak perusahaan PT Indofarma Global Medika.

– 2001

Membagikan

Harga saham PT Indofarma (Persero) Tbk

– 2011

Reorganisasi

Kuasi reorganisasi merupakan awal dari era percepatan pertumbuhan.

– 2012

Lapar

Pasar Indomach, Unit Usaha Teknik Farmasi.

– 2012

Pendirian laboratorium

Pendirian laboratorium setara dan uji klinis PT Farmalab Indoutama, anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung.

– 2015

Sertifikasi ISO 9001:2008

Konfirmasi ulang ISO 9001:2008 edisi 8 No. IDO3/00102 Produksi dan Pemasaran SGS CPOB Sertifikasi BPOM RI untuk Sediaan Tablet Bersalut Normal dan Non-Betalactamic, Serbuk Oral Non-Betalactamic dan Hard Capsu Non-Betlesactamic.

– 2016

Sertifikat CPOTB

Memperoleh sertifikasi CPOTB dari BPOM RI untuk sediaan semi kaku. Sertifikasi CPOB BPOM RI untuk sediaan oral semi kaku dan berbasis non beta.

– 2017

Sertifikat BPOM CPOTB untuk sediaan tablet, tablet dan bubuk effervescent

Memperoleh sertifikasi CPOTB dari BPOM untuk sediaan ekstrak, tablet, bubuk effervescent, cairan obat dalam dan bubuk oral. Spesifikasi Halal LPPOM MUI untuk produk Taburia kategori nutrisi dan pangan. Ditambah sertifikasi ulang dari LPPOM MUI untuk sistem jaminan halal dengan kategori memadai.

– 2018

Implementasi ERP

Indofarma telah melakukan transformasi visi, misi, nilai-nilai perusahaan dan identitas bisnis sejalan dengan aspirasinya untuk menjadi penyedia layanan kesehatan yang terpercaya. Implementasi ERP melalui sistem SAP terintegrasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours