Sejarah Como 1907 dan perjalanannya kembali ke Serie A

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Didirikan pada 25 Mei 1907, sejarah Club Como dimulai dari tim yang bermain di liga non-profesional bernama Calcio Como. Berbasis di kota Como di Lombardy, Como 1907 mulai berkompetisi di liga profesional pada tahun 1912, bermain di Liga Promosi.

Berkantor pusat di Stadion Giuseppe Sinigaglia yang terletak di tepi Danau Como yang bergengsi. Dibangun pada tahun 1927 atas keinginan diktator Italia Benito Mussolini, stadion ini berkapasitas 13.600 penonton.

Dalam kurun waktu 1940–1960 Como mengalami naik turun di kompetisi Serie A, B, dan C. Namun Como mencatatkan banyak gelar seperti Piala Liga Allie Nazionali, Coppa Italia Serie D dan C, Liga Champions Serie D, dan Serie C.

Di era modern, Como tercatat pernah promosi ke Serie A tepatnya pada musim 2002/2003. Sayangnya selama itu Como kerap finis di posisi terbawah klasemen sehingga terdegradasi kembali ke Serie B.

Setelah pindah ke Serie B situasi tim mulai tidak stabil. Como 1907 berjuang dengan masalah keuangan dan dinyatakan bangkrut pada bulan Desember 2004. Tidak ada investor yang bisa menyelamatkan Como dari belenggu kebangkrutan. Enrico Preziosi, presiden klub saat itu, melakukan negosiasi tetapi berakhir.

Pada musim 2005/2006, Como terpaksa terdegradasi dari Serie D ke tim profesional. Dengan susah payah mereka berkompetisi di Serie D hingga akhirnya dipromosikan lagi ke Serie C.

Inkonsistensi finansial yang dialami tim ini menyebabkan kebangkrutan kembali terjadi pada tahun 2016. Namun saat itu klub tersebut dibeli oleh Akosua Puni Essien, istri legenda Chelsea Michael Essien yang bermain untuk Persib Bandung Michael Essien.

Puni mengakuisisi Como seharga 206 ribu poundsterling dan berganti nama menjadi FC Como. I Lariani pun harus kembali menjadi starter di Serie D musim 2017/2018.

Pada 4 April 2019, klub tersebut dibeli oleh SENT Entertainment yang merupakan perusahaan media dan hiburan yang berbasis di Kota London. Perusahaan ini dimiliki oleh Hartono bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, pengusaha sukses Indonesia yang juga pemilik Jeram Group.

Dia mengganti nama klub Como 1907 dan menghidupkan kembali I Lariani melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan akademi dan penciptaan tim utama yang kompetitif.

Melalui suntikan dana dari pengusaha Tanah Air, Como 1907 tak lagi terkendala masalah keuangan, Hartono bersaudara juga membuka saham bagi siapa saja yang berminat berinvestasi di tim tersebut.

Alhasil, dua legenda sepak bola dunia, Thierry Henry dan Cesc Fàbregas, pun menjadi pemegang saham minoritas di Como 1907.

Mereka mulai meraih kesuksesan, Como berhasil promosi ke Serie C pada akhir musim 1907. Langkah Como ibarat roda yang tak berhenti berputar, musim berikutnya mereka langsung kembali ke Serie B dan puncaknya di tahun 2024, Como berhasil menjadi runner-up Serie B sehingga mendapatkan tiket promosi tahun 2024. Berhak ke. ./Musim Serie A 2025.

Setelah 21 tahun, Como 1907 akhirnya kembali ke papan atas sepakbola Italia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours