Sejumlah negara keluarkan larangan bepergian ke Lebanon bagi warganya

Estimated read time 2 min read

Istanbul (ANTARA) – Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan beberapa negara lain pada Minggu mengeluarkan larangan bepergian dan meminta warganya segera meninggalkan Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Kedutaan Besar AS di Beirut telah meminta warganya yang bepergian ke atau dari Lebanon untuk “memantau dengan cermat status penerbangan mereka” karena perubahan dapat terjadi tanpa peringatan sebelumnya.

Pernyataan itu juga menekankan perlunya wisatawan untuk “membuat rencana alternatif” jika diperlukan.

Kedutaan juga menyoroti lingkungan keamanan Lebanon yang “kompleks dan berubah dengan cepat” dan mendesak warganya untuk memperhatikan peringatan perjalanan saat ini, yang merekomendasikan untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke negara tersebut.

Warga negara AS diharuskan mendaftar di Program Pendaftaran Wisatawan Cerdas (STEP) untuk menerima pembaruan dan memfasilitasi pelacakan lokasi jika terjadi keadaan darurat.

Sementara itu, Prancis mengutuk keras serangan terhadap kota Majdal Sharms di Golan Suriah yang diduduki Israel.

“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga para korban, termasuk banyak anak-anak, dan menyatakan solidaritas kami terhadap mereka yang terluka,” kata pemerintah Prancis dalam sebuah pernyataan.

Prancis juga menyerukan tindakan untuk mencegah eskalasi militer lebih lanjut.

Mereka kembali meminta warga Prancis untuk menghindari bepergian ke Lebanon, Israel, atau Palestina.

Kementerian Luar Negeri Inggris juga telah memperbarui saran perjalanannya, meminta warganya untuk lebih berhati-hati dan menghindari “semua perjalanan ke Lebanon”.

Selain ketiga negara tersebut, negara lain seperti Jerman, Belanda, Irlandia, Norwegia, Swedia, Belgia, Denmark, dan Australia telah mengeluarkan imbauan yang melarang perjalanan ke Lebanon bagi warganya karena kondisi dapat berubah dengan cepat.

Belanda bahkan mengindikasikan situasi di Lebanon dalam bahaya serius dan kedutaan besarnya mungkin tidak bisa memberikan bantuan darurat.

Negara-negara tersebut telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon atau membatalkan rencana bepergian ke sana.

Kekhawatiran akan perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat setelah kedua belah pihak saling melancarkan serangan lintas batas.

Ketegangan di wilayah tersebut semakin meningkat setelah militer Israel pada hari Minggu menyarankan kemungkinan skenario serangan terhadap Hizbullah menyusul serangan roket yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menurut media Israel.

Meningkatnya ketegangan telah menambah konflik di wilayah tersebut menyusul serangan mematikan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu sebagai tanggapan atas serangan Hamas, kelompok perlawanan Palestina.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours