Sekjen KONI harap seluruh atlet Indonesia miliki nilai luhur olahraga

Estimated read time 2 min read

Medan (ANTARA) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Pusat (Sekjen) Lukman Djajadikusuma mengharapkan seluruh atlet di Indonesia, khususnya yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, memiliki nilai-nilai olahraga, seperti nilai-nilai persahabatan, kerukunan dan persatuan bangsa.

Saya berharap atlet-atlet Indonesia dari 38 provinsi juga mempunyai nilai-nilai yang tinggi dalam olahraga, kata Lukman dalam jumpa pers di Medan, Sumatera Utara, Selasa.

Hal itu disampaikannya menanggapi beberapa kejadian yang terjadi pada PON Aceh-Sumut 2024, seperti kemarahan wasit saat pertandingan tim sepak bola Aceh melawan Sulawesi Tengah.

Lukman mengaku menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut menunjukkan penyelenggaraan pertandingan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur olahraga, antara lain nilai persahabatan, perdamaian, dan persatuan bangsa.

Tentu kami sangat menyayangkan apa yang terjadi di PON, peristiwa yang tidak kita duga karena sangat melanggar nilai-nilai luhur olahraga, ujarnya.

Dikatakannya, dengan nilai-nilai luhur olahraga, rasa hormat, persahabatan, dan keunggulan harus tumbuh dalam diri seluruh atlet, pelatih, dan pihak terkait.

Ia mencontohkan nilai-nilai luhur olahraga yang ia alami pada penyelenggaraan Asian Games. Di sana, kata dia, Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) yang terlibat konflik sebenarnya bersatu dalam cabang olahraga bola basket putri.

“Di Asian Games kita tahu betapa bermusuhannya Korea Selatan dan Korea Utara, tapi di Asian Games tidak ada cerita kalau mereka bermusuhan. Kalau di tim basket putri Asian Games, namanya tim Korea. Jadi kita lihat bagaimana olah raga bisa ciptakan silaturahmi “Salah damai, itu tujuan olah raga,” ujarnya.

Adapun di ajang sepak bola PON, pada laga perempat final antara tuan rumah Aceh kontra Sulawesi Tengah di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu malam (14/9) WIB, wasit Eko Agus Sugih Harto terlihat mengeluarkan sejumlah adu argumen. . keputusan. Puncaknya adalah saat tim Aceh mendapat dua penalti beberapa menit jelang pertandingan berakhir.

Gelandang Sulawesi Muhammad Rizki merespons keputusan wasit dengan memukulinya hingga wasit pingsan dan dibawa ke ambulans. Wasit yang juga berkiprah di Liga 3 Indonesia kini akan diperiksa melalui investigasi yang dilakukan PSSI selaku federasi resmi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours