Sekjen PBB: Komunitas internasional ‘belum cukup berbuat” untuk Gaza

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON (ANTARA) – Pada Rabu, 18 September, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengumumkan bahwa komunitas internasional “tidak berbuat cukup” di Jalur Gaza.

Sebagai tanggapan, Guterres mengatakan: “Saya pikir (komunitas internasional) belum berbuat cukup (untuk Gaza), dan seruan kami kepada Gaza adalah menuntut agar perang dihentikan sesegera mungkin. Ini adalah posisi kami sejak awal.” pertanyaan pers.

Berbicara tentang pekerja bantuan internasional, termasuk pekerja PBB, Guterres mengatakan PBB telah menekankan bahwa setiap pekerja bantuan yang tewas dalam konflik harus menuntut “penyelidikan dan akuntabilitas yang kuat”.

“Jika hal ini benar terjadi di mana pun, maka hal ini terutama terjadi di Gaza, di mana pekerja bantuan dibunuh secara tidak proporsional. Saya belum pernah melihat begitu banyak kematian di tempat lain di dunia.”

“Saya pikir jika ada satu hal yang harus diperjuangkan oleh komunitas internasional tanpa henti, itu adalah tekanan akuntabilitas,” tambahnya.

Guterres menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi di Gaza “tidak dapat diterima” dan mengatakan ia “sangat prihatin” dengan dampak serius terhadap kehidupan warga sipil di seluruh dunia, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua, mulai dari Sudan hingga Myanmar dan Gaza.

“Posisi kami jelas. Kami berharap perang yang mengerikan ini akan segera berakhir dan pertempuran akan berhasil.”

“Kami percaya gencatan senjata ini penting untuk memberikan kondisi bagi Otoritas Palestina untuk mengendalikan Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan menjadi dasar bagi solusi dua negara, sebuah negara Palestina.” dia menambahkan.

Ketika ditanya apakah ia berencana bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela Majelis Umum PBB di New York minggu depan, Guterres mengatakan ia “siap menjadi tuan rumah” bagi semua pemimpin tertinggi “jika mereka mau.”

Oleh karena itu, masalah ini harus dibicarakan dengan Perdana Menteri Netanyahu, tambahnya.

Setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, Israel melanjutkan serangan tanpa henti di Gaza, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan penghentian segera permusuhan.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan sekitar 41.300 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, meninggal dunia dan lebih dari 95.500 orang terluka.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi sementara pengepungan terus berlanjut, menyebabkan persediaan makanan, air bersih dan obat-obatan terbatas.

Israel diadili atas genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours