Sekolah di Pedalaman Hutan Jambi Raih Penghargaan UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Sokola Institute meraih penghargaan UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. UNESCO mengakui sekolah yang didirikan Butet Manurung telah membantu meningkatkan literasi masyarakat adat melalui metode yang inovatif dan terintegrasi.

Sekolah Sokola yang dulu bernama Sokola Rimba, bukanlah sekolah biasa. Sekolah yang terletak di hutan Jambi ini merupakan sekolah unggulan bagi anak-anak Suku Orang Rimba atau Kubu.

Sejauh ini, perusahaan Sokola telah memperkenalkan sekitar 17 program di Indonesia dan memberikan manfaat kepada lebih dari 15.000 warga agar mereka bisa mengenyam pendidikan formal.

Baca juga: Didedikasikan untuk Pelestarian Tulisan Pulau, Perpustakaan Nasional Dapat Hibah UNESCO

Pendiri perusahaan Sokola adalah Butet Manurung. Ia merupakan lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan menempuh studi di dua program studi Unpad, yakni Antropologi dan Sastra Indonesia.

Direktur Sokola, Butet Manurung menjelaskan, penghargaan UNESCO ini menunjukkan bahwa kebudayaan dapat berkontribusi besar dalam proses pendidikan.

Baca juga: Sandiaga Uno dukung Buleleng bergabung dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO: Potensi Unik Ini

“Memasukkan bahasa dan bunyi asli ke dalam tulisan sangatlah penting, namun memasukkan budaya asli ke dalam pendidikan jauh lebih penting.” surat kabar, Selasa (10/9/2024).

Perusahaan Sokola yang berdiri sejak tahun 2003 ini merupakan salah satu pemenang organisasi PBB yang diumumkan pada peringatan Hari Aksara Internasional di kota Yaoundé, Republik Kamerun pada Senin, 9 September 2024.

Baca juga: Direktur Program Pendidikan Teknik UI Siapkan Depok Hadapi UCCN UNESCO 2025

Program pendidikan sekolah Sokola telah menerima penghargaan bergengsi dari juri Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) atas pendekatan unik dalam pengajaran literasi, yang menggabungkan metode komunitas lokal dan etnis, membantu pembelajaran negara. bahasa.

Sejalan dengan tema Hari Aksara Internasional tahun 2024 “promoting multilingualism: membaca untuk membangun pemahaman dan perdamaian”.

Terima kasih dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan yang diterima perusahaan Sokola.

Penghargaan UNESCO ini menjadi bukti komitmen pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam mendorong literasi. “Kami menunjukkan kepada dunia bahwa penyebaran bahasa daerah Indonesia merupakan kekuatan untuk menciptakan perdamaian dan membangun peradaban yang baik,” kata Nadiem.

Perwakilan Duta Besar Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar mengatakan multilingualisme kini semakin marak di dunia, dimana hampir 7.000 bahasa tersebar di 200 negara, khususnya di Sahara Selatan Afrika dan Asia Pasifik.

“Manfaat mempelajari berbagai bahasa sangat besar, terutama membantu anak-anak mendapatkan pendidikan yang lebih baik, terutama di daerah pedesaan. Pembelajaran bahasa daerah terbukti meningkatkan partisipasi di sekolah, kemampuan berpikir, dan memperpanjang masa pendidikan bagi anak-anak. cewek,” kata Ismunandar.

Informasinya, berdasarkan hasil peta bahasa yang dibuat Lembaga Pembinaan dan Pembinaan Bahasa pada tahun 1991 hingga 2019, terdapat 718 bahasa di 2.560 lokasi penelitian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours