Sektor Transportasi Kinclong, Berikut Empat Saham yang Direkomendasikan Pekan Ini!

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27 persen atau 19,95 poin menjadi 7.308,123 poin pada akhir perdagangan Jumat (2/7/2024) pekan lalu. Tokoh Komunitas Perdana Menteri Indo Sekuritas (IPOT) Angga Septianus dalam siaran persnya baru-baru ini menyampaikan, ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi aktivitas IHSG, seperti The Fed yang mempertahankan suku bunga sebesar 5,5 persen di tengah pelemahan penting IHSG. Perekonomian AS yang menimbulkan kekhawatiran dan kemungkinan penurunan suku bunga sebelum bulan September.

Selain itu, beberapa indikator penting resesi saat ini seperti tingkat pengangguran yang meningkat menjadi 4,3 persen, kurva imbal hasil yang terbalik dan indeks VIX yang tinggi, dimana indeks VIX mengukur volatilitas pasar saham dengan menggunakan opsi S&P 500. VIX dalam seminggu terakhir “Pada saat yang sama, Bank of Japan (BOJ)) yang menaikkan suku bunga sebesar 25 bps juga menjadi indikator utama terjadinya resesi,” jelas Angga dalam keterangannya, Senin (5/8/2021). 2024).

Sentimen lainnya, PMI S&P dan ISM di bawah 50 menandakan PMI manufaktur sudah mengalami kontraksi. Pada saat yang sama, PMI manufaktur Indonesia masih di bawah 50. “Inflasi terkendali dan membuka pintu bagi BI untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” jelasnya.

Informasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia Kementerian Tenaga Kerja mencatat jumlah pekerja yang terkena PHK pada Januari hingga Juni 2024 sebanyak 32.064 orang. Jumlah tersebut naik 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 26.400, yang berarti akan membebani perekonomian dalam negeri. Pada pekan ke 5-9 mendatang, Angga meminta para pedagang memperhatikan sejumlah emosi. 

Menurut Angga, data pertumbuhan PDB akan mencapai puncaknya pada minggu depan. Jika data PDB lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan BI juga akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi pasar karena nilai tukar rupee sudah mulai stabil.

Selain itu, data kepercayaan konsumen dan penjualan ritel juga akan mempengaruhi sektor ritel konsumen serta penjualan mobil dan sepeda motor yang akan mempengaruhi sektor transportasi.

“Sektor ritel merupakan sektor pertahanan dan jika ada tanda-tanda pelemahan ekonomi, ada potensi masuk ke sektor ini. Data penjualan mobil dan sepeda motor juga dapat mendukung pertumbuhan BEI TRANSPORT yang secara laporan keuangan mengalami perbaikan signifikan pada kuartal II,” tegasnya.

Pada saat yang sama, informasi Tiongkok yang baik akan mempengaruhi indeks Asia secara keseluruhan, khususnya sektor energi IHSG. Jika perekonomian Tiongkok membaik, maka permintaan energi juga akan meningkat sehingga dapat mendorong kenaikan harga komoditas seperti batu bara dan minyak bumi.

Data Amerika Serikat (AS) pekan depan juga akan dikaitkan dengan pergerakan harga komoditas, khususnya minyak. Jika perubahan persediaan minyak mentah API & EIA lebih rendah dari perkiraan, harga minyak berpotensi kembali menguat karena kekhawatiran terhadap persediaan minyak mentah AS.

Terakhir, ada sentimen PMI Jasa yang akan menunjukkan perkembangan industri jasa di Amerika Serikat.

Merefleksikan data dan sentimen perekonomian di atas, khususnya sentimen yang mendukung sektor transportasi, PT Indo Premier Sekuritas meluncurkan serangkaian dana energi sebagai inovasi produk baru pada platform dana IPOT untuk menciptakan pemerataan akses pasar modal bagi investor kecil dan investor besar. , merekomendasikan 3 saham dan 1 seri dana energi untuk diperdagangkan minggu ini hingga Jumat, 9 Agustus 2024.

1. Beli Bluebird (BURUNG)

Dukungan 1685

Melawan tahun 1800

2. Beli dalam Pullback BFI Finance (BFIN)

855 dukungan

Perlawanan 960

3. Beli dalam Pullback PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)

Dukungan 5.125

Melawan 5700

4. Beli XIID (Indeks Utama ETF IDX30)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours